Review Novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga by Erni Aladjai

Maya Kartika

Erni Aladjai, penulis yang dikenal dengan karyanya yang sarat makna dan menyentuh sisi humanis, kembali menghadirkan karya terbaru berjudul "Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga." Novel ini mengisahkan tentang dua anak, Haniyah dan Ala, yang dihadapkan pada situasi rumit di rumah mereka yang tak lagi harmonis. Melalui perjalanan batin kedua tokoh, Erni Aladjai mengajak pembaca untuk merenung tentang makna keluarga, persahabatan, dan bagaimana menghadapi masa-masa sulit dalam kehidupan.

Rumah Teteruga: Metafora untuk Ketidakstabilan

Judul novel ini, "Rumah Teteruga," mengandung makna simbolik yang mendalam. Rumah, sebagai simbol tempat berlindung dan kasih sayang, digambarkan sebagai "teteruga," yang menandakan ketidakstabilan, ketidakpastian, dan bahkan ancaman. Rumah yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi Haniyah dan Ala, justru menjadi sumber kegelisahan dan ketakutan.

Ketidakharmonisan dalam keluarga, khususnya antara orang tua Haniyah dan Ala, menjadi akar permasalahan yang mendasari ketidakstabilan rumah tersebut. Orang tua yang sering bertengkar, komunikasi yang buruk, dan kekecewaan yang terpendam menciptakan atmosfer yang menegangkan di rumah.

Haniyah: Perjuangan Mencari Ketenangan

Haniyah, tokoh utama dalam novel ini, digambarkan sebagai anak yang sensitif dan mudah terpengaruh oleh situasi di sekitarnya. Dia merasakan ketegangan di rumah, melihat ketidakharmonisan orang tuanya, dan menjadi korban dari perilaku mereka yang cenderung egois. Haniyah berusaha mencari ketenangan di tengah badai emosi yang melanda dirinya.

Ia menemukan tempat pelarian dalam dunia buku dan imajinasinya. Buku-buku menjadi sahabat yang selalu setia dan selalu hadir di saat-saat sulit. Melalui buku, Haniyah menemukan inspirasi, semangat, dan harapan untuk menghadapi realitas pahit yang sedang dihadapinya. Haniyah juga memiliki sahabat dekat, Ala, yang selalu mendukungnya dan membantunya melewati masa-masa sulit.

BACA JUGA:   Review Novel Misteri Mayat yang Berpindah by S. Mara Gd

Ala: Perjuangan Menghadapi Kehilangan

Ala, tokoh sahabat Haniyah, menghadapi situasi berbeda. Ia tengah berjuang menghadapi kehilangan orang tuanya yang meninggal dalam kecelakaan. Ala dihadapkan pada kesedihan mendalam, rasa kehilangan yang tak terukur, dan kesulitan untuk menerima kenyataan pahit.

Kehilangan orang tua menjadi trauma yang mendalam bagi Ala. Ia kesulitan untuk beradaptasi dengan kehidupan tanpa orang tuanya, dan merasa kehilangan pegangan hidup. Haniyah menjadi satu-satunya tempat bergantung Ala, menjadi sumber kekuatan dan penghiburan di tengah kesedihannya.

Perjalanan Batin: Mengurai Makna Keluarga dan Persahabatan

"Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga" bukan hanya sekadar cerita tentang dua anak yang dihadapkan pada situasi rumit. Novel ini lebih dari itu, ia mengungkap perjalanan batin kedua tokoh dalam menghadapi masalah yang mereka hadapi. Melalui tokoh Haniyah dan Ala, Erni Aladjai mengajak pembaca untuk merenungkan makna keluarga dan persahabatan.

Novel ini menggambarkan bagaimana keluarga menjadi fondasi penting dalam kehidupan seseorang. Namun, tidak semua keluarga memiliki fondasi yang kuat. Ketidakharmonisan dalam keluarga dapat menjadi sumber kesedihan, ketakutan, dan bahkan trauma bagi anak-anak.

Erni Aladjai juga menunjukkan peran penting sahabat dalam kehidupan. Dalam novel ini, Haniyah dan Ala saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Mereka saling berbagi rasa, membantu mengatasi kesulitan, dan menjadi sumber inspirasi bagi satu sama lain.

Kedewasaan di Tengah Kesulitan

Meskipun menghadapi situasi sulit, Haniyah dan Ala mampu menunjukkan kedewasaan di luar usianya. Haniyah, dengan kepekaannya, berusaha memahami situasi orang tuanya dan menemukan cara untuk membantu. Ala, dengan ketabahannya, berusaha menerima kenyataan pahit dan bangkit dari keterpurukan.

Mereka berdua belajar untuk menghadapi kenyataan, mencari solusi, dan menemukan kekuatan dalam diri mereka sendiri. Perjalanan mereka mengajarkan bahwa menghadapi masalah dengan kepala dingin, saling mendukung, dan menemukan sumber kekuatan dari dalam diri adalah kunci untuk melewati masa-masa sulit.

BACA JUGA:   Review Novel Alaia: Kisah Fantasi yang Memikat Hati

Pesan Moral: Mencari Kebahagiaan dalam Kesederhanaan

"Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga" menyajikan pesan moral yang kuat tentang pentingnya mencari kebahagiaan dalam kesederhanaan. Novel ini menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak selalu bergantung pada harta benda atau status sosial, tetapi lebih kepada makna yang kita temukan dalam hidup.

Haniyah dan Ala menemukan kebahagiaan dalam persahabatan mereka, dalam buku-buku yang mereka baca, dan dalam hal-hal sederhana yang mereka nikmati bersama. Mereka belajar bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri, dari sikap positif, dan dari hubungan yang tulus dengan orang-orang di sekitar mereka.

Menyentuh Hati Pembaca

Erni Aladjai berhasil menyentuh hati pembaca melalui narasi yang lembut dan penuh empati. Ia menggambarkan emosi dan perasaan kedua tokoh dengan detail dan rinci, sehingga pembaca dapat merasakan apa yang mereka rasakan.

Novel ini juga sarat dengan pesan moral yang universal dan bermakna. Kisah Haniyah dan Ala dapat menjadi inspirasi bagi pembaca untuk menghadapi masalah dengan lebih baik, membangun hubungan yang positif, dan menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan.

Kesimpulan

"Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga" adalah sebuah novel yang sarat makna, menyentuh hati, dan menginspirasi. Melalui perjalanan batin kedua tokoh, Erni Aladjai mengajak pembaca untuk merenung tentang makna keluarga, persahabatan, dan bagaimana menghadapi masa-masa sulit dalam kehidupan. Novel ini layak untuk dibaca oleh semua kalangan, terutama para remaja yang sedang mencari makna hidup dan jati diri.

Also Read

Bagikan: