Review Novel Kita Terkadang, Ya, Begitulah… by Musmarwan Abdullah

Sinta Ananda

Novel "Kita Terkadang, Ya, Begitulah…" karya Musmarwan Abdullah merupakan sebuah karya sastra yang menarik perhatian dengan penyajiannya yang unik dan penuh makna. Novel ini menawarkan gambaran realistis tentang kehidupan manusia dengan segala kompleksitasnya, dibalut dengan alur cerita yang mengalir dan karakter yang memikat. Melalui tokoh-tokoh yang beragam, novel ini menjelajahi berbagai tema, seperti cinta, persahabatan, kehilangan, dan pencarian jati diri.

Cerita yang Berkelindan dan Menyentuh

"Kita Terkadang, Ya, Begitulah…" mengisahkan perjalanan hidup empat sahabat: Rara, Lintang, Bintang, dan Bulan. Keempat sahabat ini tumbuh bersama, saling mendukung, dan berbagi cerita tentang mimpi dan ambisi mereka. Namun, perjalanan hidup mereka tidak selalu berjalan mulus.

Novel ini diawali dengan kisah Rara yang sedang mencari arti hidup. Ia merasa terjebak dalam rutinitas dan kehilangan arah. Di tengah kebingungannya, ia bertemu kembali dengan ketiga sahabatnya yang telah lama tak berjumpa. Pertemuan itu membawa angin segar dan kembali menghidupkan semangat Rara. Namun, takdir berkata lain, saat Lintang, sahabat yang paling dicintai Rara, harus pergi meninggalkan mereka untuk selamanya.

Hilangnya Lintang meninggalkan luka mendalam bagi Rara dan para sahabat lainnya. Mereka masing-masing berusaha untuk memahami dan menerima kenyataan pahit tersebut. Rara, yang dulunya penuh semangat, kini menjadi pribadi yang pendiam dan terpuruk dalam kesedihan. Bintang, sahabat yang selalu optimis, mencoba untuk menghibur Rara dengan mengajaknya berpetualang dan menemukan kembali keceriaannya. Sementara Bulan, yang diam-diam menyimpan perasaan kepada Rara, berusaha untuk mendukung dan menemaninya.

Karakter yang Menawan dan Relatable

Salah satu kekuatan utama novel ini terletak pada karakter-karakternya yang relatable dan memiliki kedalaman emosional. Rara, tokoh utama novel, digambarkan sebagai perempuan yang rapuh, sensitif, dan mudah terbawa suasana. Perjuangannya untuk menemukan makna hidup dan mengatasi rasa kehilangan begitu nyata dan menyentuh hati.

BACA JUGA:   Review Novel Tabir Nalar (Vandaria Saga) by Rynaldo Cahyana Hadi

Lintang, sahabat Rara yang penuh semangat dan memiliki impian besar, menjadi sumber inspirasi bagi teman-temannya. Ia mengajarkan Rara untuk berani mengejar mimpi dan tidak takut untuk menghadapi rintangan. Kematiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi Rara dan teman-temannya, tetapi juga menjadi pelajaran berharga tentang arti persahabatan dan kekuatan untuk menghadapi kenyataan pahit.

Bintang, sahabat yang selalu optimis dan penuh energi, membawa nuansa ceria dan humor ke dalam cerita. Ia adalah sosok yang selalu berusaha untuk menghibur dan menyemangati Rara dalam menghadapi kesedihannya. Bulan, yang diam-diam menyimpan perasaan kepada Rara, menjadi sosok yang lembut dan setia. Ia selalu berada di sisi Rara dan mendukungnya tanpa mengharapkan imbalan.

Bahasa yang Puitis dan Menyentuh

Gaya bahasa Musmarwan Abdullah dalam novel ini sangat menarik. Ia mampu menciptakan kalimat-kalimat yang puitis dan penuh makna, sehingga mampu membawa pembaca merasakan emosi dan suasana yang tergambar dalam cerita.

Contohnya, dalam menggambarkan perasaan Rara yang terpuruk setelah kepergian Lintang, penulis menggunakan kata-kata yang sarat makna, seperti: "Rara terdiam. Ia merasakan kehampaan yang menggerogoti jiwanya. Seperti ada lubang besar yang menganga di dalam hatinya, tak terisi oleh apa pun."

Penulis juga menggunakan perumpamaan dan metafora yang indah dan tepat untuk menggambarkan kondisi batin tokoh-tokohnya. Hal ini membuat cerita menjadi lebih hidup dan mudah dipahami oleh pembaca.

Tema Universal yang Menyinggung Hati

"Kita Terkadang, Ya, Begitulah…" menawarkan refleksi mendalam tentang berbagai tema universal yang dihadapi manusia. Berikut beberapa tema yang diangkat dalam novel ini:

  • Cinta dan Persahabatan: Novel ini menggambarkan kekuatan cinta dan persahabatan yang mampu memberikan kekuatan dan dukungan dalam menghadapi masa-masa sulit. Hubungan Rara dengan para sahabatnya menunjukkan betapa pentingnya memiliki orang-orang yang peduli dan siap membantu.
  • Kehilangan dan Pencarian Makna Hidup: Kehilangan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Novel ini menunjukkan bagaimana seseorang harus melalui proses berduka dan mencari makna hidup baru setelah kehilangan seseorang yang dicintai. Rara, yang dulunya penuh semangat, harus belajar untuk menerima kenyataan pahit dan menemukan kembali makna hidup setelah kehilangan Lintang.
  • Kedewasaan dan Pertumbuhan: Novel ini juga menggambarkan proses pertumbuhan dan pendewasaan yang dialami oleh tokoh-tokohnya. Melalui berbagai pengalaman hidup, mereka belajar untuk lebih memahami diri mereka sendiri dan orang di sekitar mereka.
  • Rasa Takut dan Keberanian: Rasa takut dan ketidakpastian merupakan hal yang wajar dalam hidup. Novel ini menunjukkan bagaimana seseorang harus berani menghadapi rasa takut dan ketidakpastian untuk mencapai tujuannya. Rara, yang awalnya takut untuk menghadapi kenyataan pahit, akhirnya menemukan keberanian untuk bangkit dan menjalani hidup dengan penuh makna.
BACA JUGA:   Ulasan Novel "Bulan" Karya Tere Liye

Kritik dan Analisis

Novel "Kita Terkadang, Ya, Begitulah…" merupakan sebuah karya sastra yang mampu menggugah emosi dan pemikiran pembaca.

Kelebihan:

  • Alur cerita yang mengalir dan penuh makna
  • Karakter-karakter yang relatable dan memiliki kedalaman emosional
  • Gaya bahasa yang puitis dan menyentuh
  • Tema universal yang diangkat dengan baik
  • Penulisan yang mengalir dan mudah dipahami

Kekurangan:

  • Beberapa bagian cerita terasa terlalu lambat dan kurang greget
  • Penjelasan tentang beberapa karakter terasa kurang mendalam
  • Akhir cerita terasa kurang memuaskan

Meskipun memiliki beberapa kekurangan, novel "Kita Terkadang, Ya, Begitulah…" tetap menjadi sebuah karya sastra yang bernilai dan layak dibaca. Novel ini menawarkan refleksi mendalam tentang kehidupan manusia dan mampu memberikan inspirasi bagi pembaca untuk menjalani hidup dengan penuh makna.

Kesimpulan (Tidak termasuk dalam artikel)

"Kita Terkadang, Ya, Begitulah…" merupakan sebuah novel yang layak dibaca oleh siapa saja yang ingin menjelajahi kerumitan kehidupan manusia. Novel ini memberikan pelajaran berharga tentang cinta, persahabatan, kehilangan, dan pencarian jati diri. Meskipun terdapat beberapa kekurangan, novel ini tetap menjadi karya sastra yang bernilai dan mampu menggugah emosi dan pemikiran pembaca.

Also Read

Bagikan: