Review Novel Sengsara Membawa Nikmat by Tulis Sutan Sati

Rina Pratiwi

Perkenalan Singkat dengan Novel "Sengsara Membawa Nikmat"

"Sengsara Membawa Nikmat" merupakan novel karya Tulis Sutan Sati, seorang sastrawan Minangkabau yang dikenal dengan gaya penulisannya yang puitis dan penuh makna filosofis. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1928, dan menjadi salah satu karya sastra penting di Indonesia. Kisah ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang pemuda bernama Rasul yang terlahir di tengah keluarga miskin dan menghadapi berbagai macam cobaan hidup, mulai dari kemiskinan, penyakit, hingga kehilangan orang-orang terkasih. Novel ini menyajikan kisah yang sarat dengan makna kehidupan, cinta, dan perjuangan, serta menawarkan perspektif tentang bagaimana manusia dapat menemukan kekuatan dan kebahagiaan di tengah kesengsaraan.

Tema dan Makna dalam Novel

"Sengsara Membawa Nikmat" mengangkat tema-tema universal yang relevan dengan kehidupan manusia, seperti:

  • Kemiskinan dan Ketidakadilan: Novel ini menggambarkan dengan tajam realitas kehidupan kaum miskin di Indonesia pada masa itu, yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Rasul, tokoh utama dalam novel, mengalami kesulitan hidup sejak kecil. Ia harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan keluarganya, sementara orang-orang kaya hidup dalam kemewahan dan kelimpahan. Tema ini menunjukkan betapa pentingnya isu sosial dalam konteks masyarakat Indonesia.

  • Cinta dan Pengorbanan: Rasul mengalami jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Aisyah, yang berasal dari keluarga kaya. Cinta mereka terhalang oleh perbedaan status sosial. Namun, Rasul tetap teguh dalam cintanya dan bersedia berjuang untuk mendapatkan Aisyah, walaupun harus menghadapi berbagai macam kesulitan. Tema ini menekankan pentingnya keberanian dalam mengungkapkan perasaan dan keberanian dalam menghadapi tantangan demi cinta.

  • Ketabahan dan Keberanian: Rasul dihadapkan pada berbagai macam cobaan dalam hidupnya, mulai dari kemiskinan, penyakit, hingga kehilangan orang-orang terkasih. Namun, ia tetap teguh berdiri dan terus berjuang untuk menjalani hidupnya. Tema ini menunjukkan pentingnya ketabahan dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.

  • Spiritualitas dan Iman: Rasul memeluk agama Islam dengan sungguh-sungguh. Imannya menjadi sumber kekuatan bagi nya dalam menjalani hidup. Tema ini menunjukkan pentingnya spiritualitas dan iman dalam mencari kekuatan dan kebahagiaan hidup.

BACA JUGA:   Review Novel Burung-Burung Manyar by Y.B. Mangunwijaya

Analisis Tokoh dan Karakteristik

Tokoh-tokoh dalam novel "Sengsara Membawa Nikmat" dibangun dengan mendalam, memiliki karakteristik yang kuat, dan berperan penting dalam memajukan alur cerita.

  • Rasul: Tokoh utama dalam novel ini, merupakan pemuda yang berasal dari keluarga miskin. Ia mengalami berbagai macam kesulitan hidup, tetapi tetap teguh berdiri dan terus berjuang untuk menjalani hidupnya. Rasul memiliki kepribadian yang baik hati, penyayang, dan berani menghadapi tantangan hidup.

  • Aisyah: Seorang gadis cantik dan berasal dari keluarga kaya. Ia jatuh cinta dengan Rasul, namun hubungan mereka terhalang oleh perbedaan status sosial. Aisyah memiliki kepribadian yang lembut, penyayang, dan berani menghadapi tantangan hidup.

  • Pak Sutan: Ayah Rasul, seorang pria yang baik hati dan penyayang. Ia mengajarkan Rasul tentang pentingnya kejujuran, ketabahan, dan keberanian dalam menjalani hidup.

  • Mak Intan: Ibu Rasul, seorang wanita yang kuat dan tegar dalam menghadapi kesulitan hidup. Ia selalu memberikan dukungan dan semangat bagi Rasul untuk terus berjuang.

Gaya Bahasa dan Teknik Penulisan

Tulis Sutan Sati menggunakan gaya bahasa yang puitis dan penuh makna filosofis. Ia menggunakan diksi yang indah dan menggunakan banyak perumpamaan dan metafora untuk menjelaskan kondisi sosial dan psikologis tokoh-tokoh dalam novel.

  • Teknik Flashback: Tulis Sutan Sati menggunakan teknik flashback untuk menceritakan masa lalu Rasul dan keluarganya. Hal ini membuat alur cerita menjadi lebih kompleks dan menarik.

  • Teknik Dialog: Dialog dalam novel ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antartokoh dan mengungkapkan perasaan mereka.

  • Teknik Deskriptif: Tulis Sutan Sati menggunakan teknik deskriptif untuk menceritakan latar tempat dan suasana dalam novel. Hal ini membuat cerita lebih hidup dan nyata.

Kritik dan Apresiasi terhadap Novel

Novel "Sengsara Membawa Nikmat" telah mendapatkan berbagai macam kritik dan apresiasi dari para ahli sastra. Beberapa orang menilai novel ini sebagai karya sastra yang berkualitas tinggi dan mampu mencerminkan realitas sosial Indonesia pada masa itu.

  • Keunggulan: Novel ini memiliki keunggulan dalam hal gaya bahasa, teknik penulisan, dan makna yang diangkat. Gaya bahasa yang puitis dan penuh makna filosofis membuat cerita lebih menarik dan mengena di hati pembaca. Teknik penulisan yang kompleks dan menarik membuat alur cerita lebih hidup dan menarik. Makna yang diangkat dalam novel ini juga sangat relevan dengan kehidupan manusia.

  • Kelemahan: Beberapa orang menilai novel ini kurang menarik dalam hal alur cerita yang terkadang lambat dan kurang dramatis.

  • Dampak: "Sengsara Membawa Nikmat" menjadi salah satu novel yang berpengaruh dalam sastra Indonesia. Novel ini telah diadaptasi ke dalam berbagai media lain, seperti film dan sandiwara. Novel ini juga menjadi bahan ajaran di sekolah dan universitas.

BACA JUGA:   Review Novel "My Bego Boyfriend"

Kesimpulan (Tidak termasuk dalam artikel)

"Sengsara Membawa Nikmat" adalah novel yang berkualitas tinggi dan mampu mencerminkan realitas sosial Indonesia pada masa itu. Novel ini menawarkan pesan yang mendalam tentang kehidupan, cinta, dan perjuangan. Meskipun alur ceritanya terkadang lambat dan kurang dramatis, gaya bahasa yang puitis dan penuh makna filosofis membuat novel ini menarik untuk dibaca. Novel ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin menikmati karya sastra klasik Indonesia yang sarat dengan makna.

Also Read

Bagikan: