Review Novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata

Sinta Ananda

"Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata, bukan sekadar novel, melainkan sebuah mahakarya sastra yang menyentuh hati dan menggugah jiwa. Novel ini mengajak pembaca untuk menyelami dunia masa kecil yang penuh warna di sebuah desa terpencil di Belitung, Indonesia. Melalui kisah Ikal dan kawan-kawannya, Andrea Hirata mengungkap nilai-nilai luhur tentang persahabatan, pendidikan, dan semangat pantang menyerah, yang terpatri dalam benak pembaca hingga lama setelah selesai membacanya.

Menjelajahi Taman Kanak-kanak di Bawah Pohon Beringin

"Laskar Pelangi" mengawali kisahnya di sebuah sekolah dasar sederhana di Belitung. Sebuah sekolah yang nyaris dibubarkan akibat minimnya murid. Sekolah ini terletak di bawah pohon beringin, yang menjadi tempat bermain, belajar, dan berkumpul bagi anak-anak desa. Andrea Hirata melukiskan suasana sekolah sederhana ini dengan begitu detail, sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung semangat belajar yang membara di hati anak-anak meskipun kekurangan fasilitas.

Laskar Pelangi, sebutan untuk tujuh anak yang menjadi tokoh utama dalam novel ini, berasal dari berbagai latar belakang. Ada Ikal, tokoh utama yang menjadi narator cerita, Lintang yang jenius dan memiliki bakat luar biasa dalam matematika, Harun yang rakus membaca, Kucai yang penuh semangat, dan lain sebagainya. Masing-masing anak memiliki karakter dan mimpi yang berbeda-beda, namun mereka disatukan oleh keinginan yang sama: untuk belajar dan meraih masa depan yang lebih baik.

Kekuatan Persahabatan: Ikatan Tak Terpisahkan

Persahabatan menjadi salah satu tema utama yang diangkat dalam novel ini. Andrea Hirata melukiskan dengan indah bagaimana ikatan persahabatan di antara para anggota Laskar Pelangi tumbuh semakin kuat di tengah keterbatasan dan kesulitan yang mereka hadapi. Mereka saling mendukung, berbagi mimpi, dan membantu satu sama lain untuk meraih cita-cita mereka.

BACA JUGA:   Ulasan Novel "Bulan" Karya Tere Liye

Persahabatan mereka diuji ketika mereka harus menghadapi kenyataan bahwa sekolah mereka terancam ditutup. Namun, dengan semangat pantang menyerah dan tekad yang bulat, mereka bersama-sama berusaha untuk mempertahankan sekolah mereka. Kisah perjuangan mereka untuk mempertahankan sekolah dan meraih mimpi menjadi inspirasi bagi pembaca, terutama generasi muda, untuk selalu berjuang dan tidak mudah menyerah pada kesulitan.

Pendidikan: Kunci Menuju Masa Depan yang Cerah

"Laskar Pelangi" juga mengisahkan tentang pentingnya pendidikan. Andrea Hirata menekankan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah. Melalui tokoh Pak Harfan, seorang guru yang penuh dedikasi dan cinta terhadap anak didik, novel ini memperlihatkan betapa besar pengaruh seorang guru dalam membentuk karakter dan masa depan anak-anak didiknya.

Pak Harfan, dengan segala keterbatasannya, tetap bersemangat mengajar dan memotivasi anak-anak untuk terus belajar dan berkembang. Ia percaya bahwa dengan pendidikan, anak-anak desa bisa keluar dari lingkaran kemiskinan dan meraih mimpi mereka. Novel ini juga menunjukkan bagaimana pendidikan dapat membuka cakrawala berpikir dan memperluas pandangan hidup seseorang.

Membongkar Realitas Kemiskinan dan Kesulitan

"Laskar Pelangi" tidak hanya menghadirkan kisah yang penuh inspirasi, tetapi juga mengungkap realitas kehidupan di desa-desa terpencil di Indonesia. Andrea Hirata menggambarkan dengan jujur tentang kondisi masyarakat desa yang miskin dan kekurangan fasilitas, serta berbagai kesulitan yang mereka hadapi.

Novel ini memperlihatkan bagaimana kemiskinan dan keterbatasan fasilitas dapat menghambat kesempatan anak-anak desa untuk mengenyam pendidikan. Namun, di balik kesedihan dan keprihatinan, novel ini juga menyuntikkan semangat optimisme dan keyakinan bahwa dengan pendidikan dan tekad yang kuat, semua kesulitan dapat diatasi.

Sebuah Cerita Universal tentang Keberanian dan Kebahagiaan

Meskipun berlatar belakang kehidupan di desa terpencil di Belitung, "Laskar Pelangi" merupakan sebuah cerita universal tentang keberanian, kegembiraan, dan semangat pantang menyerah. Cerita ini dapat dinikmati oleh siapa saja, dari berbagai usia dan latar belakang, karena mengusung nilai-nilai luhur yang universal, seperti persahabatan, pendidikan, dan semangat hidup.

BACA JUGA:   Review Novel divortiare by Ika Natassa

Novel ini juga menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak selalu terletak pada harta benda atau kekayaan, tetapi pada hal-hal sederhana dalam hidup, seperti persahabatan, keluarga, dan semangat untuk meraih mimpi. Kisah perjuangan Laskar Pelangi untuk meraih cita-cita mereka, meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan, memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca untuk terus berjuang dan meraih mimpi mereka.

"Laskar Pelangi": Sebuah Warisan Sastra Indonesia

"Laskar Pelangi" tidak hanya menjadi sebuah novel yang menghibur, tetapi juga sebuah warisan sastra Indonesia yang berharga. Novel ini telah mendapatkan banyak penghargaan, termasuk "Anugerah Khatulistiwa" dan "Kusala Sastra" dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Novel ini juga telah diadaptasi menjadi film yang meraih kesuksesan besar, baik di Indonesia maupun di mancanegara. "Laskar Pelangi" telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk para penulis muda Indonesia, untuk terus berkarya dan mengangkat tema-tema kehidupan yang relevan dengan masyarakat.

Novel ini tidak hanya menghadirkan cerita tentang masa kecil yang penuh warna, tetapi juga sebuah pesan yang kuat tentang semangat juang, persaudaraan, dan mimpi. "Laskar Pelangi" adalah sebuah ode untuk masa kecil, sebuah catatan tentang semangat pantang menyerah, dan sebuah bukti bahwa mimpi bisa terwujud dengan tekad dan keyakinan.

Also Read

Bagikan: