Review Novel Gustira

Sari Wulandari

Pengantar

Novel "Gustira" karya Eko Ivano Winata, yang juga dikenal dengan nama pena Katakokoh, adalah salah satu karya yang menarik perhatian banyak pembaca di Indonesia. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2019 dan sejak itu telah mendapatkan banyak ulasan positif dari para pembaca. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendetail tentang novel "Gustira", mulai dari sinopsis, karakter, tema, hingga gaya penulisan dan penerimaan publik.

Sinopsis

"Gustira" mengisahkan tentang pertemuan antara Ira dan Gusti, dua remaja dengan kepribadian yang sangat berbeda. Ira, seorang gadis yang cenderung pendiam dan serius, bertemu dengan Gusti, seorang pemuda yang ceria dan penuh kejutan, dalam sebuah situasi yang tidak terduga. Pertemuan ini terjadi ketika Ira menggantikan temannya, Sisy, untuk bertemu dengan seorang pengagum rahasia. Dari sinilah cerita mereka dimulai, dengan berbagai kejadian lucu dan mengharukan yang mewarnai perjalanan mereka.

Karakter Utama

Ira

Ira adalah karakter utama wanita dalam novel ini. Dia digambarkan sebagai sosok yang pendiam, serius, dan cenderung menjaga jarak dengan orang lain. Namun, di balik sikapnya yang dingin, Ira memiliki hati yang lembut dan perhatian terhadap orang-orang di sekitarnya. Pertemuannya dengan Gusti membuka sisi lain dari dirinya yang selama ini tersembunyi.

Gusti

Gusti adalah karakter utama pria yang menjadi pasangan Ira dalam cerita ini. Dia adalah sosok yang ceria, penuh kejutan, dan sering kali membuat orang di sekitarnya merasa kesal dengan tingkah lakunya yang tidak terduga. Meskipun demikian, Gusti memiliki hati yang baik dan selalu berusaha untuk membuat orang lain bahagia. Kepribadiannya yang unik membuatnya menjadi karakter yang sangat menarik dan sulit dilupakan.

BACA JUGA:   Review Novel Harry Potter dan Batu Bertuah

Tema dan Pesan Moral

Persahabatan dan Cinta

Salah satu tema utama dalam novel "Gustira" adalah persahabatan dan cinta. Melalui hubungan antara Ira dan Gusti, penulis menggambarkan bagaimana persahabatan yang tulus dapat berkembang menjadi cinta yang mendalam. Novel ini juga menunjukkan bahwa cinta tidak selalu datang dari kesamaan, tetapi justru dari perbedaan yang saling melengkapi.

Penerimaan Diri

Tema lain yang diangkat dalam novel ini adalah penerimaan diri. Ira, yang awalnya merasa tidak nyaman dengan kehadiran Gusti, perlahan-lahan belajar untuk menerima dirinya sendiri dan orang lain apa adanya. Proses ini digambarkan dengan sangat baik oleh penulis, sehingga pembaca dapat merasakan perkembangan karakter Ira sepanjang cerita.

Gaya Penulisan

Eko Ivano Winata dikenal dengan gaya penulisannya yang ringan dan mengalir. Dalam "Gustira", dia berhasil menciptakan dialog yang alami dan menggambarkan situasi dengan detail yang cukup untuk membuat pembaca merasa terlibat dalam cerita. Gaya penulisan yang sederhana namun efektif ini membuat novel ini mudah dibaca dan dinikmati oleh berbagai kalangan.

Penerimaan Publik

Novel "Gustira" mendapatkan banyak ulasan positif dari para pembaca. Di situs Goodreads, novel ini mendapatkan rating rata-rata 4.00 dari 54 ulasan. Banyak pembaca yang memuji karakterisasi yang kuat dan alur cerita yang menarik. Beberapa ulasan menyebutkan bahwa novel ini berhasil menggambarkan dinamika hubungan remaja dengan sangat baik dan realistis.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan

  1. Karakterisasi yang Kuat: Salah satu kelebihan utama dari novel ini adalah karakterisasi yang kuat. Karakter Gusti dan Ira digambarkan dengan sangat baik, sehingga pembaca dapat merasakan kedalaman emosi dan perkembangan mereka sepanjang cerita.
  2. Alur Cerita yang Menarik: Alur cerita yang mengalir dan penuh kejutan membuat novel ini sulit untuk diletakkan. Setiap bab membawa pembaca lebih dalam ke dalam kehidupan dan hubungan antara Gusti dan Ira.
  3. Pesan Moral yang Mendalam: Novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang mendalam tentang persahabatan, cinta, dan penerimaan diri.
BACA JUGA:   Ulasan Novel "Bulan" Karya Tere Liye

Kekurangan

  1. Beberapa Aspek Kurang Realistis: Beberapa pembaca merasa bahwa karakter Gusti terlalu ideal dan tidak realistis untuk zaman sekarang. Hal ini mungkin membuat beberapa bagian cerita terasa kurang meyakinkan.
  2. Pengembangan Karakter Pendukung: Meskipun karakter utama digambarkan dengan baik, beberapa karakter pendukung kurang mendapatkan pengembangan yang memadai. Hal ini membuat mereka terasa kurang hidup dan hanya berfungsi sebagai pelengkap cerita.

Kesimpulan

Meskipun memiliki beberapa kekurangan, "Gustira" tetap merupakan novel yang layak dibaca. Dengan karakterisasi yang kuat, alur cerita yang menarik, dan pesan moral yang mendalam, novel ini berhasil menarik perhatian banyak pembaca dan mendapatkan ulasan positif. Bagi mereka yang mencari bacaan ringan namun bermakna, "Gustira" adalah pilihan yang tepat.

: Goodreads – Gustira

Also Read

Bagikan: