Resensi Buku Alice in Wonderland

Maya Kartika

Pengenalan Buku

Alice in Wonderland, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Alice di Negeri Ajaib, adalah sebuah novel klasik yang ditulis oleh Lewis Carroll. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1865 dan telah menjadi salah satu karya sastra paling terkenal di dunia. Novel ini mengisahkan petualangan seorang gadis muda bernama Alice yang jatuh ke dalam lubang kelinci dan menemukan dirinya di dunia yang penuh dengan keajaiban dan keanehan.

Sinopsis Cerita

Cerita dimulai ketika Alice, seorang gadis muda yang penasaran, melihat seekor kelinci putih yang berbicara dan mengenakan pakaian. Alice mengikuti kelinci tersebut ke dalam sebuah lubang dan terjatuh ke dalam dunia yang aneh dan penuh dengan makhluk-makhluk fantastis. Di dunia ini, Alice mengalami berbagai perubahan ukuran tubuh setelah memakan kue dan minum dari botol yang bertuliskan "Eat Me" dan "Drink Me".

Selama petualangannya, Alice bertemu dengan berbagai karakter unik seperti Cheshire Cat yang bisa menghilang dan muncul kembali sesuka hati, Mad Hatter yang selalu mengadakan pesta teh, dan Queen of Hearts yang terkenal dengan kebiasaannya memerintahkan pemenggalan kepala. Petualangan Alice diakhiri dengan persidangan yang kacau, di mana semua karakter berkumpul dan Alice akhirnya terbangun dari mimpinya di tepi sungai, dengan kepala di pangkuan kakaknya.

Tema dan Pesan Moral

Tema utama dari Alice in Wonderland adalah fantasi dan imajinasi. Buku ini mengajak pembaca untuk memasuki dunia yang penuh dengan keajaiban dan keanehan, di mana logika dan hukum alam tidak berlaku. Melalui petualangan Alice, Lewis Carroll mengajak pembaca untuk mempertanyakan realitas dan melihat dunia dari perspektif yang berbeda.

Pesan moral yang dapat diambil dari cerita ini adalah pentingnya rasa ingin tahu dan keberanian dalam menghadapi hal-hal yang tidak dikenal. Alice menunjukkan bahwa dengan keberanian dan rasa ingin tahu, seseorang dapat menemukan hal-hal baru dan menarik dalam hidup.

BACA JUGA:   Review Buku Quantum Ikhlas

Tokoh dan Penokohan

Alice

Alice adalah tokoh utama dalam cerita ini. Dia digambarkan sebagai seorang gadis muda yang penasaran, berani, dan suka berpetualang. Keinginannya untuk mengeksplorasi dunia baru membawanya ke dalam berbagai situasi yang menantang dan mengasyikkan.

Cheshire Cat

Cheshire Cat adalah kucing yang bisa menghilang dan muncul kembali sesuka hati. Dia sering memberikan nasihat kepada Alice, meskipun nasihatnya sering kali membingungkan. Karakter ini melambangkan ketidakpastian dan keanehan dunia Wonderland.

Mad Hatter

Mad Hatter adalah karakter yang selalu mengadakan pesta teh. Dia digambarkan sebagai orang yang eksentrik dan sedikit gila. Pesta teh yang diadakan oleh Mad Hatter adalah salah satu adegan paling ikonik dalam buku ini.

Queen of Hearts

Queen of Hearts adalah penguasa yang kejam dan suka memerintahkan pemenggalan kepala. Dia melambangkan kekuasaan yang sewenang-wenang dan ketidakadilan. Meskipun begitu, dia juga merupakan karakter yang penuh warna dan menarik.

Gaya Penulisan

Lewis Carroll menggunakan gaya penulisan yang penuh dengan metafora dan permainan kata. Buku ini dipenuhi dengan dialog-dialog yang cerdas dan lucu, serta deskripsi-deskripsi yang vivid dan imajinatif. Carroll juga sering menggunakan logika yang terbalik dan absurditas untuk menciptakan efek komedi dan keanehan.

Gaya penulisan ini membuat Alice in Wonderland menjadi buku yang menyenangkan untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Setiap pembaca dapat menemukan makna dan kesenangan yang berbeda dari cerita ini.

Adaptasi dan Pengaruh

Alice in Wonderland telah diadaptasi ke berbagai bentuk media, termasuk film, teater, dan animasi. Salah satu adaptasi yang paling terkenal adalah film animasi yang diproduksi oleh Walt Disney pada tahun 1951. Film ini berhasil menangkap keajaiban dan keanehan dunia Wonderland dengan visual yang memukau dan karakter-karakter yang hidup.

BACA JUGA:   Review Buku Supervisi Pendidikan

Selain itu, buku ini juga telah menginspirasi banyak karya sastra, seni, dan budaya populer lainnya. Karakter-karakter dan adegan-adegan dari Alice in Wonderland sering kali muncul dalam berbagai konteks, menunjukkan pengaruh besar yang dimiliki oleh karya ini.

Kesimpulan

Alice in Wonderland adalah sebuah karya sastra yang abadi dan penuh dengan keajaiban. Melalui petualangan Alice, Lewis Carroll berhasil menciptakan dunia yang penuh dengan imajinasi dan keanehan, yang mengajak pembaca untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda. Buku ini tidak hanya menyenangkan untuk dibaca, tetapi juga mengandung pesan-pesan moral yang penting tentang rasa ingin tahu dan keberanian.

: Mustakim.org
: Sri Al Hidayati Blog
: Greelane.com

Also Read

Bagikan: