Review Buku "Hello Cello"

Maya Kartika

Pengantar

"Hello Cello" adalah sebuah novel karya Nadia Ristivani yang telah menarik perhatian banyak pembaca, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Buku ini mengisahkan perjalanan emosional dua karakter utama, Helga dan Cello, dalam menemukan cinta dan diri mereka sendiri. Dengan gaya penulisan yang ringan dan humoris, novel ini berhasil menyajikan cerita yang menghibur sekaligus memberikan pelajaran hidup yang berharga.

Sinopsis Singkat

Helga adalah seorang penulis yang telah mengalami banyak kegagalan dalam percintaan. Setelah berkali-kali disakiti oleh mantan-mantannya, ia memutuskan untuk menutup hatinya dan fokus pada karier menulisnya. Di tengah proses penulisan buku keenamnya, Helga bertemu dengan Cello, seorang mahasiswa tampan yang awalnya ingin mendekati Una, gadis populer di kampusnya. Namun, pertemuan dengan Helga yang unik dan sering bersikap random membuat Cello semakin penasaran dan tertarik padanya.

Karakter Utama

Helga

Helga adalah karakter yang kompleks dan menarik. Sebagai seorang penulis, ia sering mengabadikan pengalaman hidupnya dalam bentuk tulisan. Helga digambarkan sebagai sosok yang kuat namun rapuh di dalam. Pengalaman pahit dalam percintaan membuatnya lebih berhati-hati dalam membuka hati kepada orang baru. Namun, kehadiran Cello perlahan-lahan mengubah pandangannya tentang cinta.

Cello

Cello, di sisi lain, adalah seorang mahasiswa yang dikenal sebagai playboy di kampusnya. Ia sering mendekati wanita-wanita cantik hanya untuk meninggalkan mereka setelah berhasil membuat mereka jatuh hati. Namun, pertemuannya dengan Helga mengubah segalanya. Cello menemukan bahwa Helga adalah sosok yang berbeda dari wanita-wanita yang pernah ia temui sebelumnya. Ia merasa tertantang untuk menaklukkan hati Helga dan membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar playboy.

Alur Cerita

Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama antara Helga dan Cello terjadi secara tidak sengaja. Cello yang awalnya ingin mendekati Una, justru terjebak dalam percakapan dengan Helga. Sikap Helga yang aneh dan sering berpikir serta bersikap random membuat Cello semakin penasaran. Dari sinilah cerita mulai berkembang, dengan Cello yang berusaha mendekati Helga dengan berbagai cara.

BACA JUGA:   Rekomendasi Buku Cerita untuk Anak Usia 1 Tahun

Perkembangan Hubungan

Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Helga dan Cello semakin dekat. Cello melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan demi mendekati Helga. Ia sangat berhati-hati agar tidak dicap sebagai pria yang hanya ingin bermain-main. Helga, di sisi lain, mulai membuka hatinya perlahan-lahan meskipun masih ada keraguan dalam dirinya.

Konflik dan Penyelesaian

Seperti halnya cerita cinta pada umumnya, hubungan Helga dan Cello tidak selalu berjalan mulus. Ada banyak konflik yang harus mereka hadapi, baik dari dalam diri mereka sendiri maupun dari lingkungan sekitar. Namun, melalui berbagai rintangan tersebut, mereka belajar banyak tentang diri mereka sendiri dan arti sebenarnya dari cinta.

Gaya Penulisan

Bahasa yang Ringan dan Mudah Dipahami

Salah satu kelebihan dari "Hello Cello" adalah gaya penulisan Nadia Ristivani yang ringan dan mudah dipahami. Bahasa yang digunakan sangat cocok untuk pembaca remaja dan dewasa muda. Konflik yang diceritakan pun cukup ringan sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami alur cerita.

Humor yang Menghibur

Selain itu, novel ini juga dipenuhi dengan humor yang menghibur. Banyak adegan lucu dan konyol yang membuat pembaca tertawa. Humor ini disisipkan dengan mulus di sela-sela alur cerita romantis antara Helga dan Cello, sehingga membuat cerita menjadi lebih hidup dan menyenangkan untuk dibaca.

Pesan Moral

Mencintai Diri Sendiri

Salah satu pesan moral yang dapat diambil dari "Hello Cello" adalah pentingnya mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Helga, yang telah mengalami banyak kegagalan dalam percintaan, belajar untuk menghargai dan mencintai dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum membuka hati untuk orang lain.

Ketulusan dalam Cinta

Novel ini juga mengajarkan tentang ketulusan dalam cinta. Cello, yang awalnya dikenal sebagai playboy, menunjukkan bahwa cinta yang tulus dapat mengubah seseorang menjadi lebih baik. Usahanya untuk mendekati Helga dengan cara yang tulus dan penuh kesabaran menunjukkan bahwa cinta sejati tidak hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang tindakan nyata.

BACA JUGA:   Resensi Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi

Kesimpulan

"Hello Cello" adalah sebuah novel yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan banyak pelajaran berharga tentang cinta dan kehidupan. Dengan karakter yang kuat, alur cerita yang menarik, dan gaya penulisan yang ringan, novel ini berhasil menarik perhatian banyak pembaca. Bagi mereka yang mencari bacaan yang menghibur sekaligus memberikan inspirasi, "Hello Cello" adalah pilihan yang tepat.

: Goodreads
: Suara
: Kompasiana

Also Read

Bagikan: