Review Buku "Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini"

Maya Kartika

Profil Penulis: Boy Candra

Boy Candra adalah seorang penulis terkenal asal Sumatra Barat yang lahir pada 21 November 1989 di Parit, desa kecil di Malalak, Kabupaten Agam. Ia telah menerbitkan banyak karya yang dikenal dengan gaya penulisan puitis dan menyentuh hati. Beberapa bukunya yang populer antara lain "Tulus untuk Orang yang Salah", "Bertemu di Temaram", dan "Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi" yang telah diadaptasi ke layar lebar. Karya terbaru Boy Candra, "Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini", melanjutkan tradisi penulisan yang penuh emosi dan refleksi mendalam.

Sinopsis Buku

"Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini" adalah novel yang mengisahkan tentang seorang anak laki-laki yang berjuang dengan kesedihan dan kehilangan setelah kematian ibunya. Novel ini menggambarkan bagaimana anak tersebut berusaha menghadapi rasa kehilangan dan kerinduan yang mendalam terhadap sosok ibunya. Selain itu, novel ini juga menceritakan tentang seorang laki-laki tua yang hidup bersama pasangannya di masa pensiun, yang juga merasakan kerinduan terhadap anaknya yang berada di perantauan.

Gaya Penulisan dan Diksi

Boy Candra dikenal dengan gaya penulisan yang puitis dan penuh dengan diksi yang menyayat hati. Dalam "Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini", Boy Candra kembali menunjukkan kemampuannya dalam merangkai kata-kata yang indah dan penuh makna. Gaya penulisan ini membuat pembaca dapat merasakan emosi yang mendalam dari setiap karakter dalam novel. Meskipun dipenuhi dengan diksi-diksi patah hati, buku ini tetap cocok untuk menjadi teman minum teh atau bacaan pengisi waktu luang.

Kelebihan Novel

Salah satu kelebihan dari novel ini adalah kemampuannya untuk menyentuh hati pembaca dengan cerita yang sederhana namun penuh makna. Boy Candra berhasil mengeksplorasi konflik batin tokoh-tokohnya dengan maksimal melalui kata-kata yang indah. Selain itu, novel ini juga menyajikan pesan moral yang kuat tentang pentingnya menghargai dan merindukan orang-orang terdekat dalam hidup kita.

BACA JUGA:   Mencari Nama yang Sempurna: Review Tasmiyah Anak Laki-laki

Kekurangan Novel

Meskipun memiliki banyak kelebihan, novel ini mungkin terlalu sensitif bagi sebagian pembaca, terutama mereka yang menghadapi kehilangan atau belum berdamai dengan luka di masa lalu. Kisah yang sejak awal terbalut oleh kesedihan ini bisa menjadi terlalu emosional bagi beberapa orang. Selain itu, beberapa pembaca mungkin merasa bahwa cerita dalam novel ini terlalu sederhana dan kurang kompleks.

Pesan Moral

Novel "Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini" menyampaikan pesan moral yang kuat tentang pentingnya menghargai dan merindukan orang-orang terdekat dalam hidup kita. Melalui kisah anak laki-laki yang merindukan ibunya dan laki-laki tua yang merindukan anaknya, Boy Candra mengingatkan kita bahwa kerinduan dan kehilangan adalah bagian dari kehidupan yang harus kita hadapi dengan keberanian dan ketabahan.

Rekomendasi Buku Lain Karya Boy Candra

Bagi pembaca yang menyukai gaya penulisan Boy Candra, ada beberapa buku lain yang juga layak untuk dibaca. Beberapa di antaranya adalah "Origami Hati", "Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang", dan "Malik & Elsa". Buku-buku ini juga menampilkan gaya penulisan puitis dan penuh emosi yang menjadi ciri khas Boy Candra.

: Gramedia
: Suara
: Suara

Also Read

Bagikan: