Ulasan Novel "Layar Terkembang" Karya Sutan Takdir Alisjahbana

Rina Pratiwi

Identitas Buku

Judul: Layar Terkembang
Pengarang: Sutan Takdir Alisjahbana
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun Terbit: 2019 (cetakan ke-46)
Jumlah Halaman: 208 halaman

Sinopsis Singkat

"Layar Terkembang" adalah salah satu karya sastra Indonesia yang paling terkenal, ditulis oleh Sutan Takdir Alisjahbana. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1936 dan telah menjadi bagian penting dari literatur Indonesia. Cerita ini berfokus pada dua tokoh utama, Tuti dan Maria, yang merupakan kakak beradik dengan karakter yang sangat berbeda. Tuti adalah seorang aktivis pergerakan perempuan yang tegas dan mandiri, sementara Maria adalah gadis yang ceria dan lembut.

Tokoh-Tokoh Utama

Tuti

Tuti adalah kakak dari Maria dan merupakan seorang aktivis pergerakan perempuan. Dia digambarkan sebagai sosok yang tegas, lugas, teratur, cakap, dan mandiri. Tuti selalu sibuk dengan aktivitas organisasinya dan memiliki pandangan yang kuat tentang emansipasi perempuan.

Maria

Maria adalah adik dari Tuti dan memiliki karakter yang sangat berbeda. Dia adalah gadis yang ceria, lembut, dan ramah. Maria tidak banyak terlibat dalam organisasi dan pergerakan pemuda seperti kakaknya. Namun, dia memiliki kekasih bernama Yusuf, yang merupakan seorang aktivis pergerakan pemuda dan mahasiswa kedokteran.

Yusuf

Yusuf adalah kekasih Maria dan seorang aktivis pergerakan pemuda. Dia pertama kali bertemu dengan Maria dan Tuti di pasar ikan. Hubungan Yusuf dan Maria semakin akrab dan saling mencintai. Namun, cerita ini mengambil twist ketika Maria diketahui mengidap penyakit serius.

Alur Cerita

Cerita "Layar Terkembang" berfokus pada dinamika hubungan antara Tuti, Maria, dan Yusuf. Maria dan Yusuf menjalin hubungan yang manis, sementara Tuti bergelut dengan dirinya sendiri mengenai apakah dia harus menikah dengan seseorang yang tidak dicintainya hanya karena usianya yang semakin bertambah. Konflik semakin memuncak ketika Maria jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Yusuf, yang awalnya adalah kekasih Maria, akhirnya menjalin hubungan dengan Tuti.

BACA JUGA:   Membongkar Makna Tersembunyi di Balik Dongeng Bawang Merah Bawang Putih: Lebih dari Sekadar Kisah

Tema dan Pesan Moral

Emansipasi Perempuan

Salah satu tema utama dalam "Layar Terkembang" adalah emansipasi perempuan. Tuti, sebagai tokoh utama, mewakili semangat perjuangan kaum perempuan untuk mendapatkan hak dan kebebasan yang setara dengan laki-laki. Novel ini menggambarkan bagaimana Tuti berjuang untuk hak-haknya dan tidak mau menyerah pada tekanan sosial untuk menikah hanya karena usianya.

Semangat Perubahan

Novel ini juga merefleksikan semangat perjuangan kaum muda, khususnya orang-orang terpelajar, untuk membawa perubahan. Perjuangan untuk perubahan tidak hanya sebatas kata-kata di atas mimbar atau selembar kertas ijazah, tetapi perlu realisasi dalam tindakan nyata. Yusuf, sebagai aktivis pergerakan pemuda, adalah contoh dari semangat ini.

Kritik Terhadap Modernitas

"Layar Terkembang" juga mengandung kritik terhadap modernitas yang disalahpahami. Sutan Takdir Alisjahbana menggambarkan bagaimana modernitas tidak selalu membawa kebaikan jika tidak diimbangi dengan nilai-nilai moral dan etika yang kuat. Novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali makna dari kemajuan dan modernitas.

Gaya Penulisan

Bahasa dan Narasi

Sutan Takdir Alisjahbana menggunakan bahasa yang indah dan puitis dalam "Layar Terkembang". Narasi dalam novel ini bergulir secara horizontal, dengan perpindahan plot yang terjadi secara organik dan linear. Penggunaan rangkaian kata yang berbunga-bunga menambah keindahan dan kedalaman cerita.

Penggambaran Karakter

Penggambaran karakter dalam "Layar Terkembang" sangat mendalam dan kompleks. Setiap tokoh memiliki kepribadian dan motivasi yang jelas, yang membuat mereka terasa hidup dan nyata. Tuti dan Maria, meskipun sangat berbeda, keduanya digambarkan dengan sangat baik sehingga pembaca dapat merasakan emosi dan perjuangan mereka.

Relevansi dan Pengaruh

Pengaruh Terhadap Sastra Indonesia

"Layar Terkembang" memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan sastra Indonesia. Novel ini dianggap sebagai salah satu karya sastra modern pertama di Indonesia yang mengangkat tema-tema sosial dan politik yang relevan dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Sutan Takdir Alisjahbana berhasil menggambarkan semangat zaman dan perjuangan kaum muda melalui karyanya.

BACA JUGA:   Menjelajahi Dunia Cerita: Review Bacaan untuk Anak SD Kelas 2

Relevansi dengan Kondisi Saat Ini

Meskipun ditulis pada tahun 1936, "Layar Terkembang" masih relevan dengan kondisi saat ini. Tema-tema seperti emansipasi perempuan, semangat perubahan, dan kritik terhadap modernitas masih menjadi isu yang penting dalam masyarakat modern. Novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali nilai-nilai yang mereka anut dan bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk perubahan yang lebih baik.

Kesimpulan

"Layar Terkembang" adalah sebuah karya sastra yang kaya akan nilai-nilai moral dan sosial. Melalui tokoh-tokohnya yang kuat dan alur cerita yang menarik, Sutan Takdir Alisjahbana berhasil menggambarkan perjuangan kaum muda untuk perubahan dan emansipasi. Novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya nilai-nilai moral dalam menghadapi modernitas dan kemajuan.

: Sinopsis dan Review Novel Layar Terkembang
: Layar Terkembang by Sutan Takdir Alisjahbana | Goodreads
: Resensi Novel Layar Terkembang Serta Sinopsis & Intrinsik – Mustakim.org
: Layar Terkembang, Buku Karya Sutan Takdir Alisjahbana

Also Read

Bagikan: