Ulasan Novel London Love Story

Maya Kartika

Pendahuluan

Novel "London Love Story" karya Tisa TS adalah salah satu novel roman yang menarik perhatian banyak pembaca di Indonesia. Novel ini mengisahkan perjalanan cinta dan kehidupan empat tokoh utama yang melanjutkan pendidikan di London. Dengan latar belakang kota London yang romantis dan penuh dengan nuansa musim, novel ini berhasil menyajikan cerita yang mengharukan dan penuh emosi.

Identitas Buku

  • Judul Buku: London Love Story
  • Penulis: Tisa TS
  • Penerbit: Loveable
  • Kategori: Roman
  • Tahun Terbit: 2015
  • Jumlah Halaman: 192 halaman
  • ISBN: 9786027298972

Sinopsis Cerita

"London Love Story" menceritakan tentang empat tokoh utama: Caramel, Bima, Adelle, dan Dave. Caramel adalah seorang gadis ceria yang bekerja paruh waktu di sebuah kedai pizza di London sambil mengejar mimpinya untuk menjadi lulusan terbaik di kampusnya. Bima adalah teman lama Caramel yang diam-diam menyimpan perasaan cinta padanya. Adelle adalah sahabat Bima yang sering melakukan aksi bunuh diri karena masalah cinta, dan Dave adalah mantan kekasih Caramel yang juga berada di London.

Cerita dimulai dengan Caramel yang menerima paket dari ibunya di Jakarta dan buket bunga dari Bima. Namun, Caramel tidak pernah membaca surat dari ibunya karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Di sisi lain, Adelle yang sedang putus asa karena masalah cinta bertemu dengan Dave yang kemudian membantunya. Pertemuan ini membawa Adelle ke dalam lingkaran pertemanan Caramel dan Bima.

Karakter dan Pengembangan Tokoh

Caramel

Caramel adalah tokoh utama yang digambarkan sebagai gadis ceria dan penuh semangat. Meskipun terlihat selalu bahagia, Caramel sebenarnya menyimpan kesedihan mendalam tentang mantan pacarnya. Karakter Caramel berkembang seiring dengan cerita, dari seorang gadis yang fokus pada pekerjaannya menjadi seseorang yang mulai membuka hati untuk cinta baru.

BACA JUGA:   Review Novel The Death to Come (The Search for Merlin, #1) by Tyas Palar

Bima

Bima adalah teman lama Caramel yang selalu perhatian dan pengertian. Meskipun Bima menyimpan perasaan cinta pada Caramel, ia tidak pernah mendapatkan respon positif karena Caramel masih mencintai mantan kekasihnya. Karakter Bima menunjukkan kesabaran dan ketulusan dalam mencintai Caramel.

Adelle

Adelle adalah sahabat Bima yang sering melakukan aksi bunuh diri karena masalah cinta. Pertemuannya dengan Dave membawa perubahan besar dalam hidupnya. Adelle mulai menemukan harapan baru dan persahabatan yang tulus dengan Caramel dan Bima.

Dave

Dave adalah mantan kekasih Caramel yang juga berada di London. Meskipun Dave dan Caramel sudah berpisah, Dave masih mencari Caramel dan berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka. Karakter Dave menunjukkan perjuangan dan penyesalan atas kesalahan masa lalunya.

Alur Cerita

Novel ini menggunakan alur maju dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Cerita dimulai dengan kehidupan sehari-hari Caramel di London dan berkembang dengan pertemuan dan konflik antara tokoh-tokoh utama. Alur cerita yang mengalir membuat pembaca seolah-olah merasakan suasana di London, dari musim gugur hingga musim dingin.

Pertemuan dan Konflik

Pertemuan antara Caramel, Bima, Adelle, dan Dave membawa berbagai konflik dan dinamika dalam cerita. Caramel yang fokus pada pekerjaannya harus menghadapi perasaan cinta dari Bima dan kehadiran mantan kekasihnya, Dave. Di sisi lain, Adelle yang putus asa karena cinta menemukan harapan baru dalam persahabatan dengan Caramel dan Bima.

Klimaks dan Penyelesaian

Klimaks cerita terjadi ketika Dave masuk rumah sakit dan kritis. Caramel merasa bersalah atas kejadian ini dan mulai menyadari perasaannya yang sebenarnya. Penyelesaian cerita membawa pembaca pada perjalanan emosional yang mengharukan dan penuh dengan pelajaran tentang cinta dan persahabatan.

BACA JUGA:   Review Novel "Orang-Orang Biasa" Karya Andrea Hirata

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan

  1. Alur Cerita yang Mengalir: Alur cerita yang mengalir membuat pembaca seolah-olah merasakan suasana di London dan mengikuti perjalanan emosional tokoh-tokoh utama.
  2. Karakter yang Kuat: Karakter-karakter dalam novel ini sangat kuat dan realistis, membuat pembaca dapat merasakan emosi dan perjuangan mereka.
  3. Gaya Penulisan yang Menyenangkan: Gaya penulisan Tisa TS yang menyenangkan dan mudah dibaca membuat novel ini cocok untuk berbagai kalangan pembaca.
  4. Kata-kata Mutiara: Di akhir setiap bab, terdapat banyak kata-kata mutiara yang indah dan memikat hati para pembaca.

Kekurangan

  1. Kesalahan Penulisan: Terdapat beberapa kesalahan penulisan kata yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, seperti kesalahan penulisan huruf kapital.
  2. Plot yang Terlalu Klise: Beberapa bagian dari plot cerita terasa terlalu klise dan mudah ditebak, sehingga mengurangi sedikit keunikan cerita.

Analisis Tema dan Pesan Moral

Tema

Tema utama dari novel "London Love Story" adalah cinta dan persahabatan. Novel ini menggambarkan bagaimana cinta dan persahabatan dapat membawa perubahan besar dalam hidup seseorang. Selain itu, tema perjuangan dan pengorbanan juga sangat kuat dalam cerita ini.

Pesan Moral

Pesan moral yang dapat diambil dari novel ini adalah pentingnya kesabaran dan ketulusan dalam mencintai seseorang. Selain itu, novel ini juga mengajarkan bahwa persahabatan yang tulus dapat memberikan harapan baru dan membantu seseorang melalui masa-masa sulit.

Kesimpulan

Meskipun memiliki beberapa kekurangan, novel "London Love Story" tetap menjadi salah satu novel roman yang layak untuk dibaca. Dengan alur cerita yang mengalir, karakter yang kuat, dan gaya penulisan yang menyenangkan, novel ini berhasil menyajikan cerita yang mengharukan dan penuh emosi. Bagi para pecinta novel roman, "London Love Story" adalah pilihan yang tepat untuk menambah koleksi bacaan.

Also Read

Bagikan: