Pengantar
Buku "Adab di Atas Ilmu" karya Imam Nawawi adalah salah satu karya yang sangat penting dalam literatur Islam. Buku ini menekankan pentingnya adab atau etika dalam menuntut ilmu, yang sering kali diabaikan dalam proses pendidikan modern. Imam Nawawi, seorang ulama besar, menulis buku ini untuk mengingatkan kita bahwa ilmu tanpa adab tidak akan membawa manfaat yang sebenarnya.
Latar Belakang Penulis
Imam Nawawi, atau nama lengkapnya Abu Zakaria Yahya bin Sharaf al-Nawawi, adalah seorang ulama besar dalam Islam yang lahir pada tahun 1233 M di Nawa, sebuah kota kecil di Suriah. Beliau dikenal karena karya-karyanya yang mendalam dalam berbagai bidang ilmu, termasuk fiqh, hadits, dan tasawuf. Salah satu karya terkenalnya adalah "Riyadhus Shalihin", yang menjadi rujukan utama dalam kajian hadits.
Isi Buku
Pentingnya Adab dalam Menuntut Ilmu
Imam Nawawi menekankan bahwa adab adalah fondasi utama dalam menuntut ilmu. Tanpa adab, ilmu yang diperoleh tidak akan membawa berkah dan manfaat. Beliau mengutip banyak hadits dan ayat Al-Quran yang menekankan pentingnya adab. Misalnya, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia". Ini menunjukkan bahwa adab adalah bagian integral dari ajaran Islam.
Keikhlasan dalam Menuntut Ilmu
Salah satu poin penting yang dibahas dalam buku ini adalah keikhlasan. Imam Nawawi menekankan bahwa ilmu harus dicari dengan niat yang ikhlas, semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah. Beliau mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, di mana Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa menuntut ilmu yang seharusnya dicari karena Allah, tetapi ia mencarinya hanya untuk mendapatkan keuntungan dunia, maka ia tidak akan mencium bau surga".
Menghormati Guru
Imam Nawawi juga menekankan pentingnya menghormati guru. Beliau mengutip banyak kisah dari para ulama terdahulu yang menunjukkan betapa besar penghormatan mereka terhadap guru-guru mereka. Misalnya, Imam Malik tidak pernah berani duduk di depan gurunya, Imam Nafi’, tanpa izin. Ini menunjukkan betapa pentingnya adab dalam hubungan antara murid dan guru.
Kesabaran dalam Menuntut Ilmu
Kesabaran adalah salah satu adab yang sangat penting dalam menuntut ilmu. Imam Nawawi mengutip banyak kisah dari para ulama yang menunjukkan betapa sabarnya mereka dalam menuntut ilmu. Misalnya, Imam Ahmad bin Hanbal rela berjalan kaki ribuan kilometer hanya untuk mendapatkan satu hadits. Ini menunjukkan bahwa kesabaran adalah kunci dalam menuntut ilmu.
Mengamalkan Ilmu
Ilmu yang tidak diamalkan adalah seperti pohon yang tidak berbuah. Imam Nawawi menekankan bahwa ilmu harus diamalkan agar membawa manfaat. Beliau mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Abu Darda, di mana Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang mengamalkan ilmu yang diketahuinya, maka Allah akan memberikan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya".
Menjaga Kebersihan Hati
Imam Nawawi juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan hati dalam menuntut ilmu. Beliau mengutip banyak ayat Al-Quran dan hadits yang menunjukkan bahwa hati yang bersih adalah kunci untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Misalnya, dalam Al-Quran disebutkan, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka akan diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanan mereka" (QS. Yunus: 9).
Kesimpulan
Buku "Adab di Atas Ilmu" karya Imam Nawawi adalah sebuah karya yang sangat penting dalam literatur Islam. Buku ini mengingatkan kita bahwa ilmu tanpa adab tidak akan membawa manfaat yang sebenarnya. Dengan membaca buku ini, kita dapat belajar banyak tentang pentingnya adab dalam menuntut ilmu dan bagaimana kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
: Riview Buku "Adab di Atas Ilmu"
: Adab di Atas Ilmu by Imam Nawawi | Goodreads
: Adab di Atas Ilmu – Divapress Online
: Riview Buku "Adab di Atas Ilmu"
: Adab di Atas Ilmu by Imam Nawawi | Goodreads
: Adab di Atas Ilmu – Divapress Online