Review Buku "Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah"

Sari Wulandari

Pendahuluan

Buku "Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah" adalah karya dari penulis Korea Selatan, Kim Dong Hyuk, yang menggunakan nama pena Geulbaewoo. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Dewi Ayu Ambar Rani dan diterbitkan oleh Penerbit Haru. Buku ini termasuk dalam kategori self-improvement dan sangat relevan bagi mereka yang sedang mengalami kelelahan mental dan emosional.

Latar Belakang Penulis

Kim Dong Hyuk, atau lebih dikenal dengan nama pena Geulbaewoo, adalah seorang penulis yang telah menghasilkan beberapa karya populer di Korea Selatan. Nama pena Geulbaewoo sendiri merupakan singkatan dari "aktor penulis," yang mencerminkan latar belakangnya sebagai seorang aktor sebelum beralih menjadi penulis. Buku ini adalah karya keempatnya dan telah mendapatkan banyak perhatian di kalangan pembaca muda.

Struktur Buku

Buku ini terdiri dari tiga bagian utama:

  1. Bagian Pertama: Kegagalan dan Kelelahan – Penulis menceritakan berbagai kegagalan yang ia alami dan bagaimana ia menghadapi kelelahan yang datang bersamanya.
  2. Bagian Kedua: Hubungan dengan Orang Lain – Bagian ini fokus pada hubungan manusia, terutama dalam konteks asmara dan persahabatan.
  3. Bagian Ketiga: Refleksi Diri – Penulis mengajak pembaca untuk merenungkan diri sendiri dan menemukan cara untuk bangkit dari kelelahan.

Setiap bagian disajikan dalam bentuk esai singkat, dengan beberapa tulisan yang hanya terdiri dari beberapa baris, mirip dengan kutipan.

Tema Utama

Tema utama dari buku ini adalah pentingnya mengenali dan menerima kelelahan sebagai bagian dari kehidupan. Penulis menekankan bahwa tidak apa-apa untuk merasa lelah dan bahwa kita tidak perlu memaksakan diri untuk selalu terlihat ceria. Buku ini mengajak pembaca untuk lebih peduli terhadap diri sendiri dan memberikan ruang untuk beristirahat ketika merasa lelah.

BACA JUGA:   Review Buku "Nak, Belajarlah Soal Uang"

Gaya Penulisan

Gaya penulisan Geulbaewoo sangat bersahabat dan tidak menggurui. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami, seolah-olah penulis sedang berbicara langsung dengan pembaca. Hal ini membuat buku ini sangat cocok bagi mereka yang mungkin merasa asing dengan buku motivasi yang biasanya penuh dengan jargon dan konsep yang kompleks.

Relevansi dengan Quarter Life Crisis

Buku ini sangat relevan bagi mereka yang sedang mengalami quarter life crisis, yaitu fase dalam hidup ketika seseorang merasa bingung dan tidak yakin dengan arah hidupnya. Penulis memberikan banyak perspektif baru tentang bagaimana menghadapi permasalahan hidup dan menunjukkan bahwa tidak apa-apa untuk merasa lelah dan butuh istirahat.

Kelebihan Buku

  1. Bahasa yang Mudah Dipahami – Terjemahan yang dilakukan oleh Dewi Ayu Ambar Rani sangat baik dan tidak kaku, sehingga membuat buku ini lebih enak dibaca.
  2. Esai Singkat yang Menyentuh – Setiap esai dalam buku ini singkat namun penuh makna, membuat pembaca dapat merenungkan setiap kata yang ditulis.
  3. Pesan yang Menguatkan – Buku ini memberikan banyak pesan positif dan menguatkan, terutama bagi mereka yang merasa lelah dan kehilangan semangat.

Kekurangan Buku

  1. Tidak Mendalam – Bagi pembaca yang terbiasa dengan buku motivasi yang lebih mendalam dan penuh dengan konsep, buku ini mungkin terasa kurang mendalam.
  2. Esai yang Terlalu Singkat – Beberapa esai mungkin terasa terlalu singkat dan kurang memberikan penjelasan yang mendalam tentang topik yang dibahas.

Kesimpulan

Meskipun buku ini memiliki beberapa kekurangan, "Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah" tetap merupakan bacaan yang sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang merasa lelah dan butuh dorongan untuk bangkit kembali. Dengan gaya penulisan yang bersahabat dan pesan yang menguatkan, buku ini dapat menjadi teman yang baik dalam perjalanan hidup yang penuh tantangan.

BACA JUGA:   Laskar Pelangi: Menjelajahi Keindahan Anak Bangsa di Tengah Kesulitan

: Review Buku: Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah
: Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah – Goodreads
: Belajar Merefleksi Diri Lewat Buku Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah

Also Read

Bagikan: