Review Buku "Kim Ji-yeong, Lahir Tahun 1982"

Maya Kartika

Profil Penulis: Cho Nam-Joo

Cho Nam-Joo adalah seorang penulis asal Korea Selatan yang lahir pada tahun 1978. Sebelum menjadi penulis, ia bekerja sebagai penulis naskah televisi. Cho Nam-Joo menempuh pendidikan di Ewha Womans University dan telah meraih berbagai penghargaan, termasuk Hwangsanbeol Award untuk Young Adult Literature. Novel "Kim Ji-yeong, Lahir Tahun 1982" adalah karya ketiganya yang telah diterjemahkan ke dalam 18 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.

Sinopsis Singkat

"Kim Ji-yeong, Lahir Tahun 1982" adalah sebuah novel yang menceritakan kehidupan seorang wanita Korea bernama Kim Ji-yeong. Novel ini dimulai dengan adegan di mana Ji-yeong mengalami mental breakdown saat sedang bersilaturahmi di rumah mertuanya. Ia tiba-tiba berbicara seolah-olah ia adalah perempuan lain dari masa lalu, mengungkapkan kelelahan dan frustrasinya terhadap peran tradisional yang harus ia jalani. Suaminya yang kaget segera membawanya ke psikiater, dan dari sinilah cerita hidup Ji-yeong mulai terungkap.

Tema dan Isu yang Diangkat

Ketidaksetaraan Gender

Salah satu tema utama dalam novel ini adalah ketidaksetaraan gender yang dialami oleh perempuan di Korea Selatan. Kim Ji-yeong, sebagai karakter utama, menghadapi berbagai bentuk diskriminasi sejak kecil hingga dewasa. Misalnya, ia tidak pernah direkomendasikan oleh dosennya untuk magang di perusahaan ternama meskipun ia adalah mahasiswa yang berprestasi. Ketika bekerja, ia tidak pernah mendapatkan promosi meskipun ia adalah karyawan teladan.

Patriarki dan Budaya Sosial

Novel ini juga mengangkat isu patriarki yang kuat dalam budaya Korea. Ji-yeong sering kali harus mengalah dan menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial yang menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah. Misalnya, meskipun suaminya mengizinkan Ji-yeong untuk bekerja, ketika harus memilih antara karier dan keluarga, Ji-yeong yang otomatis mengajukan diri untuk berhenti bekerja dan mengurus anak. Hal ini mencerminkan bagaimana budaya patriarki mempengaruhi keputusan dan kehidupan perempuan.

BACA JUGA:   Mencari Nama yang Sempurna: Review Tasmiyah Anak Laki-laki

Gaya Penulisan dan Struktur

Narasi dan Fakta

Cho Nam-Joo menggunakan gaya penulisan yang unik dengan menyelipkan fakta dan data di tengah narasi fiksinya. Hal ini memberikan kesan bahwa cerita yang disampaikan adalah sangat nyata dan mungkin terjadi di kehidupan sehari-hari. Penulis, yang berlatar belakang sosiologi, berhasil menggabungkan elemen-elemen fiksi dengan data statistik yang mendukung narasi tentang ketidaksetaraan gender.

Karakterisasi

Karakter Kim Ji-yeong digambarkan dengan sangat mendalam dan kompleks. Ia adalah seorang pemikir kritis yang harus menyimpan segala kekecewaan dan ketakutannya sendiri selama lebih dari 30 tahun. Meskipun ia memiliki semua yang ia butuhkan dan orang-orang baik padanya, ia merasa tidak puas dengan dunianya. Karakter Ji-yeong mewakili banyak perempuan yang mengalami hal serupa di masyarakat patriarki.

Kelebihan dan Kekurangan Novel

Kelebihan

  1. Premis yang Menarik: Novel ini mengangkat isu-isu yang sangat relevan dan penting tentang ketidaksetaraan gender dan penindasan institusional.
  2. Gaya Penulisan: Cho Nam-Joo berhasil membuat pembaca merasa terlibat dalam kisah ini melalui gaya penulisannya yang menggabungkan narasi fiksi dengan fakta dan data.
  3. Pesan Moral: Novel ini memberikan banyak pelajaran kepada pembaca tentang pentingnya kesetaraan gender dan bagaimana budaya patriarki dapat mempengaruhi kehidupan perempuan.

Kekurangan

  1. Panjang Novel: Novel ini relatif singkat dengan hanya 192 halaman, sehingga beberapa pembaca mungkin merasa kurang puas dengan pengembangan cerita yang terbatas.
  2. Karakter Pendukung: Beberapa karakter pendukung dalam novel ini kurang mendapatkan pengembangan yang mendalam, sehingga terasa kurang hidup.

Dampak dan Kontroversi

Dampak Sosial

"Kim Ji-yeong, Lahir Tahun 1982" telah memberikan dampak besar pada masyarakat Korea Selatan dan di seluruh dunia. Novel ini membuka mata banyak orang tentang ketidaksetaraan gender dan penindasan yang dialami oleh perempuan. Banyak pembaca yang merasa terhubung dengan cerita Ji-yeong dan mulai mempertanyakan praktik-praktik sosial yang selama ini dianggap wajar.

BACA JUGA:   Sang Kancil: Kisah Cerdik dan Tipu Daya yang Tak Lekang Oleh Waktu

Kontroversi

Novel ini juga menimbulkan kontroversi di Korea Selatan. Beberapa pihak menganggap bahwa novel ini terlalu berlebihan dalam menggambarkan ketidaksetaraan gender dan menuduh penulisnya sebagai feminis radikal. Namun, kontroversi ini justru membuat novel ini semakin populer dan banyak dibicarakan.

Rekomendasi dan Kesimpulan

"Kim Ji-yeong, Lahir Tahun 1982" adalah sebuah novel yang sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh siapa saja yang tertarik dengan isu-isu sosial dan ketidaksetaraan gender. Meskipun novel ini singkat, pesan yang disampaikan sangat kuat dan relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. Cho Nam-Joo berhasil menyajikan sebuah cerita yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan perempuan di bawah budaya patriarki.

: Review Novel Kim Ji-Yeong, Lahir Tahun 1982 Karya Cho Nam-Joo
: Review Buku Kim Ji-yeong, Lahir Tahun 1982 – Blogger Perempuan Network

Also Read

Bagikan: