Review Buku Le Petit Prince

Rina Pratiwi

Profil Penulis: Antoine de Saint-Exupéry

Antoine de Saint-Exupéry, lahir pada 29 Juni 1900 di Lyon, Prancis, adalah seorang penulis dan penerbang terkenal. Ia berasal dari keluarga bangsawan dan merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Saint-Exupéry dikenal sebagai pelopor dunia penerbangan komersial di Eropa, Amerika Selatan, dan Afrika. Selain itu, ia juga seorang penulis berbakat yang telah menghasilkan beberapa karya sastra terkenal, salah satunya adalah "Le Petit Prince" atau "Pangeran Cilik".

Sinopsis Novel Le Petit Prince

"Le Petit Prince" pertama kali diterbitkan pada tahun 1943 dan telah diterjemahkan ke lebih dari 300 bahasa dan dialek. Novel ini mengisahkan tentang seorang pilot yang terdampar di Gurun Sahara dan bertemu dengan seorang pangeran kecil yang berasal dari asteroid B-612. Pangeran kecil ini menceritakan petualangannya mengunjungi berbagai planet dan bertemu dengan berbagai karakter yang unik, seperti raja, orang yang sombong, pemabuk, pengusaha, dan penyalakan lampu. Melalui percakapan mereka, novel ini menyampaikan pesan-pesan filosofis tentang kehidupan, cinta, dan makna kebahagiaan.

Kelebihan Novel Le Petit Prince

1. Cerita yang Mendalam dan Bermakna

Meskipun tampak seperti buku anak-anak, "Le Petit Prince" memiliki makna yang dalam dan filosofis yang dapat dinikmati oleh orang dewasa. Cerita ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai dasar kehidupan dan memahami pentingnya melihat dunia dengan hati, bukan hanya dengan mata. Kutipan terkenal dari buku ini, "Yang terpenting tidak terlihat oleh mata," menggambarkan esensi dari pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

2. Ilustrasi yang Menawan

Salah satu daya tarik utama dari "Le Petit Prince" adalah ilustrasi yang dibuat oleh Saint-Exupéry sendiri. Ilustrasi ini sederhana namun penuh dengan imajinasi dan emosi, menambah kedalaman cerita dan membantu pembaca untuk lebih memahami karakter dan situasi yang digambarkan. Ilustrasi ini juga memberikan sentuhan artistik yang membuat buku ini semakin istimewa.

BACA JUGA:   Review Buku "All the Bright Places" oleh Jennifer Niven

3. Pesan Moral yang Kuat

Novel ini penuh dengan pesan moral yang kuat dan relevan untuk semua usia. Melalui karakter-karakter yang ditemui oleh pangeran kecil, pembaca diajak untuk merenungkan tentang keserakahan, kesombongan, dan pentingnya cinta dan persahabatan. Pesan-pesan ini disampaikan dengan cara yang sederhana namun mendalam, membuat pembaca terinspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Kekurangan Novel Le Petit Prince

1. Gaya Bahasa yang Terkadang Sulit Dipahami

Meskipun "Le Petit Prince" ditulis dengan bahasa yang sederhana, beberapa bagian dari novel ini mungkin sulit dipahami oleh pembaca yang lebih muda. Gaya bahasa yang digunakan oleh Saint-Exupéry terkadang bersifat metaforis dan filosofis, yang memerlukan pemahaman yang lebih mendalam untuk benar-benar mengapresiasi pesan yang ingin disampaikan.

2. Alur Cerita yang Tidak Linear

Alur cerita dalam "Le Petit Prince" tidak selalu mengikuti urutan waktu yang linear. Pangeran kecil menceritakan petualangannya dengan cara yang melompat-lompat antara berbagai planet dan karakter, yang bisa membingungkan bagi beberapa pembaca. Namun, hal ini juga menambah keunikan dan daya tarik dari novel ini.

Pengaruh dan Popularitas

"Le Petit Prince" telah menjadi salah satu buku yang paling banyak diterjemahkan di dunia dan telah terjual lebih dari 140 juta salinan. Buku ini telah meraih berbagai penghargaan dan diakui sebagai salah satu karya sastra terbaik abad ke-20 di Prancis. Popularitasnya tidak hanya terbatas pada anak-anak, tetapi juga orang dewasa yang menemukan makna mendalam dalam cerita ini.

Adaptasi dan Pengaruh Budaya

1. Adaptasi Film dan Teater

"Le Petit Prince" telah diadaptasi ke berbagai bentuk media, termasuk film, teater, dan animasi. Adaptasi ini membantu memperkenalkan cerita ini kepada audiens yang lebih luas dan memberikan interpretasi visual yang menarik dari kisah pangeran kecil. Salah satu adaptasi film yang terkenal adalah film animasi "The Little Prince" yang dirilis pada tahun 2015.

BACA JUGA:   Review Buku Yellowface oleh R.F. Kuang

2. Pengaruh dalam Budaya Populer

Cerita dan karakter dari "Le Petit Prince" telah menjadi bagian dari budaya populer dan sering dirujuk dalam berbagai konteks. Kutipan-kutipan dari buku ini sering digunakan dalam pidato, tulisan, dan karya seni lainnya. Pengaruhnya yang luas menunjukkan betapa mendalamnya dampak dari karya Saint-Exupéry ini.

Kesimpulan

"Le Petit Prince" adalah sebuah karya sastra yang luar biasa yang menawarkan lebih dari sekadar cerita anak-anak. Dengan pesan-pesan filosofisnya, ilustrasi yang menawan, dan karakter yang unik, buku ini telah menginspirasi jutaan pembaca di seluruh dunia. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, kelebihan dan pengaruh dari "Le Petit Prince" menjadikannya salah satu karya sastra yang paling dihargai sepanjang masa.

: Gramedia
: Ruangguru
: Goodreads

Also Read

Bagikan: