Review Buku "Tuhan Ada di Hatimu" oleh Husein Ja’far Al-Hadar

Lia Susanti

Pendahuluan

Buku "Tuhan Ada di Hatimu" karya Husein Ja’far Al-Hadar adalah sebuah karya yang mengajak pembaca untuk merenungkan keberadaan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini tidak hanya membahas tentang agama Islam secara formal, tetapi juga menyentuh aspek spiritualitas yang lebih dalam dan personal. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, buku ini berhasil menarik perhatian banyak pembaca, terutama kalangan muda.

Sinopsis Buku

"Tuhan Ada di Hatimu" mengajak pembaca untuk melihat kebesaran Allah di mana pun mereka berada, bukan hanya di tempat-tempat ibadah seperti Ka’bah atau masjid. Buku ini menekankan bahwa hati manusia yang beriman akan selalu abadi dalam ketaatan dan kecintaan kepada Tuhan, meskipun tempat ibadah fisik bisa saja runtuh atau sepi. Husein Ja’far Al-Hadar menggunakan berbagai contoh kehidupan sehari-hari untuk menunjukkan bahwa Tuhan selalu hadir dalam setiap aspek kehidupan kita.

Gaya Penulisan dan Penyampaian

Salah satu keunggulan buku ini adalah gaya penulisan Husein Ja’far Al-Hadar yang santai, sederhana, dan penuh humor. Hal ini membuat buku ini mudah dicerna oleh berbagai kalangan, terutama anak muda yang mungkin merasa agama sering kali disampaikan dengan cara yang kaku dan formal. Dengan pendekatan yang lebih humanis dan dialogis, Husein berhasil membangun jembatan komunikasi yang efektif dengan pembacanya.

Tema dan Pesan Utama

Buku ini membahas berbagai tema penting dalam Islam, seperti hijrah, akhlak, dan spiritualitas. Husein Ja’far Al-Hadar menekankan bahwa agama bukan hanya tentang ritual dan simbol, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh cinta dan kebaikan. Buku ini mengajak pembaca untuk membersihkan hati mereka agar Tuhan berkenan bersemayam di dalamnya.

BACA JUGA:   Menjelajahi Masa Lalu: Review Novel Sejarah Indonesia Terbaik

Kutipan Inspiratif

Banyak kutipan dalam buku ini yang memberikan inspirasi dan refleksi mendalam bagi pembaca. Beberapa kutipan favorit dari buku ini antara lain:

  • "Iman itu berdaulat. Karena kata Nabi, kita semua ini pemimpin atas diri kita. Kalau gagal, karena tergoda oleh hal-hal di luar diri kita, kita sendiri yang salah dan dihukum. Karena kita telah diberi kuasa oleh Tuhan untuk memilih tergoda atau tidak."
  • "Jangan pernah merasa suci, karena begitu kita merasa suci, saat itu kita sedang kotor. Sebagaimana kita merasa pintar, kita akan berhenti belajar, dan itu merupakan bentuk kebodohan."
  • "Dia mengetahui tentang sabar namun tidak pernah menjadi seorang penyabar. Orang tersebut menggenggam kebenaran namun tidak pernah menerapkan kebenaran itu dalam dirinya."

Respon Pembaca

Buku ini mendapatkan respon yang sangat positif dari pembaca. Di Goodreads, buku ini memiliki rating 4.60 dari 655 ulasan. Banyak pembaca yang merasa bahwa buku ini memberikan pandangan baru tentang bagaimana menjalani kehidupan beragama dengan lebih baik dan lebih dalam. Buku ini juga dianggap sebagai teman yang baik bagi mereka yang sedang dalam proses hijrah atau mencari makna hidup yang lebih dalam.

Relevansi dengan Kehidupan Modern

Husein Ja’far Al-Hadar berhasil mengaitkan ajaran Islam dengan kondisi kekinian, menjawab berbagai pertanyaan dan tantangan yang dihadapi oleh umat Muslim di era modern. Buku ini menunjukkan bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang universal dan tak lekang oleh waktu, selalu relevan dengan berbagai situasi dan kondisi. Dengan demikian, buku ini tidak hanya menjadi bacaan yang inspiratif, tetapi juga praktis dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Buku "Tuhan Ada di Hatimu" oleh Husein Ja’far Al-Hadar adalah sebuah karya yang sangat layak dibaca oleh siapa saja yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang agama Islam dan spiritualitas. Dengan gaya penulisan yang sederhana dan penuh makna, buku ini berhasil menyampaikan pesan-pesan penting tentang cinta, kebaikan, dan keberadaan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Buku ini tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenung dan memperbaiki diri.

BACA JUGA:   Mengarungi Lautan Kisah: Review Sinopsis Novel Laut Pasang 1994

: Goodreads
: Shofwhere
: Medium
: Golali
: Suara

Also Read

Bagikan: