Review Novel Anak dan Kemenakan by Marah Rusli

Sari Wulandari

"Anak dan Kemenakan" merupakan novel karya Marah Rusli yang diterbitkan pada tahun 1922. Novel ini dianggap sebagai karya sastra penting dalam perkembangan sastra Indonesia, karena menggambarkan kehidupan sosial masyarakat Minangkabau pada masa itu. Kisah yang disajikan dalam novel ini berfokus pada keluarga besar seorang tokoh bernama Datuk Maringgih. Melalui alur cerita yang kompleks, novel ini menghadirkan berbagai tema menarik, seperti hubungan keluarga, adat istiadat, dan pergulatan batin manusia.

Perkenalan dengan Keluarga Besar Datuk Maringgih

Novel "Anak dan Kemenakan" diawali dengan pengenalan terhadap keluarga besar Datuk Maringgih. Datuk Maringgih merupakan seorang kepala keluarga yang memiliki banyak anak dan cucu. Dalam keluarga ini, terdapat berbagai karakter yang menarik, seperti:

  • Datuk Maringgih: Sebagai kepala keluarga, Datuk Maringgih digambarkan sebagai sosok yang bijaksana, tegas, dan penuh kasih sayang. Dia adalah tokoh sentral dalam novel ini, yang memegang peranan penting dalam menjaga keharmonisan keluarga.
  • Mak Embun: Istri Datuk Maringgih yang lembut, sabar, dan selalu mendukung keputusan suaminya. Mak Embun berperan penting dalam menjaga keseimbangan dan kedamaian dalam keluarga besar mereka.
  • Si Tigo Dara: Tiga orang anak perempuan Datuk Maringgih, yaitu Siti Aminah, Siti Zaharah, dan Siti Fatimah. Ketiganya memiliki karakter yang berbeda-beda, dan masing-masing menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan.
  • Kemenakan: Anak-anak dari saudara kandung Datuk Maringgih. Kemenakan-kemenakan ini memiliki hubungan yang rumit dengan keluarga besar Datuk Maringgih, dan seringkali menimbulkan konflik.

Konflik dan Pergulatan Batin

Seiring berjalannya cerita, berbagai konflik muncul dalam keluarga besar Datuk Maringgih. Konflik-konflik ini muncul dari perbedaan karakter, ambisi, dan kepentingan masing-masing anggota keluarga.

  • Pernikahan: Konflik yang paling menonjol dalam novel ini adalah masalah pernikahan. Para anak perempuan Datuk Maringgih menghadapi tekanan dari orang tua dan masyarakat dalam memilih pasangan hidup.
  • Peran Wanita: Novel ini juga menyoroti peranan wanita dalam masyarakat Minangkabau pada masa itu. Para wanita diharapkan untuk patuh dan taat pada aturan adat, dan terbatas dalam mengekspresikan kebebasan mereka.
  • Perbedaan Generasi: Konflik generasi juga menjadi tema penting dalam novel ini. Generasi muda yang lebih modern dan terbuka berbenturan dengan generasi tua yang masih memegang teguh nilai-nilai tradisional.
BACA JUGA:   Review Novel Tak Putus Dirundung Malang by Sutan Takdir Alisjahbana

Cerminan Adat Istiadat Minangkabau

"Anak dan Kemenakan" merupakan cerminan yang akurat dari adat istiadat Minangkabau pada masa itu. Novel ini menggambarkan berbagai aspek kehidupan masyarakat Minangkabau, seperti sistem kekerabatan, adat perkawinan, dan hukum adat.

  • Sistem Kekerabatan: Novel ini menunjukkan bahwa masyarakat Minangkabau memiliki sistem kekerabatan matrilineal, di mana garis keturunan dihitung melalui pihak ibu.
  • Adat Perkawinan: Prosesi perkawinan dalam novel ini menunjukkan bagaimana adat istiadat berperan penting dalam kehidupan masyarakat Minangkabau.
  • Hukum Adat: Sistem hukum adat yang berlaku di Minangkabau, seperti "adat nan bapaneh" dan "adat nan basandi syarak, syarak nan basandi kitabullah," juga digambarkan dalam novel ini.

Gaya Bahasa dan Teknik Penulisan

Marah Rusli menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, meskipun masih terdapat beberapa kosakata Minangkabau yang mungkin asing bagi pembaca modern. Teknik penulisan yang digunakannya adalah teknik realis, yaitu menggambarkan kehidupan secara apa adanya tanpa banyak menggunakan imajinasi.

  • Penggunaan Dialog: Dialog dalam novel ini sangat berperan penting dalam membangun karakter dan mengembangkan plot.
  • Narasi Deskriptif: Marah Rusli menggunakan banyak narasi deskriptif untuk menggambarkan suasana, tempat, dan karakter tokoh.
  • Teknik Sudut Pandang: Novel ini ditulis dari sudut pandang orang ketiga serba tahu, sehingga pembaca dapat mengetahui pikiran dan perasaan semua tokoh.

Makna dan Pesan Novel

"Anak dan Kemenakan" memiliki banyak makna dan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca.

  • Pentingnya Kerukunan Keluarga: Novel ini menekankan pentingnya kerukunan keluarga dan menjaga keharmonisan dalam hubungan antar anggota keluarga.
  • Pentingnya Adat Istiadat: Novel ini juga menunjukkan pentingnya adat istiadat sebagai pedoman hidup dan menjaga nilai-nilai luhur dalam masyarakat.
  • Perjuangan Emansipasi Wanita: Novel ini dapat diinterpretasi sebagai refleksi dari perjuangan emansipasi wanita pada masa itu. Meskipun terikat oleh adat istiadat, para perempuan dalam novel ini tetap berusaha untuk mencari jati diri dan meraih hak-hak mereka.
BACA JUGA:   Ulasan Novel Harry Potter

Kesimpulan (Tidak ditulis dalam format markdown)

"Anak dan Kemenakan" karya Marah Rusli merupakan novel yang kaya akan makna dan pesan. Novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan gambaran tentang kehidupan sosial masyarakat Minangkabau pada masa itu. Melalui alur cerita yang kompleks, karakter yang menarik, dan penggambaran adat istiadat yang akurat, novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pentingnya keluarga, nilai-nilai tradisional, dan pergulatan batin manusia.

Also Read

Bagikan: