Review Novel Dikta dan Hukum

Sari Wulandari

Pengantar

Novel "Dikta dan Hukum" karya Dhia’an Farah telah menarik perhatian banyak pembaca sejak pertama kali diterbitkan. Novel ini tidak hanya populer di kalangan remaja, tetapi juga di kalangan dewasa yang tertarik dengan cerita cinta yang kompleks dan penuh emosi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang novel ini, mulai dari alur cerita, karakter, tema, hingga gaya penulisan yang digunakan oleh penulis.

Alur Cerita

"Dikta dan Hukum" bercerita tentang Dikta, seorang mahasiswa hukum tingkat akhir yang cerdas dan tampan, serta Nadhira, seorang siswi SMA kelas 12 yang dijodohkan dengan Dikta. Cerita ini dimulai dengan perjodohan mereka yang diatur oleh keluarga masing-masing. Meskipun tema perjodohan sudah sering digunakan dalam berbagai karya sastra, Dhia’an Farah berhasil menyajikannya dengan cara yang unik dan menarik.

Alur cerita novel ini penuh dengan liku-liku yang membuat pembaca terus ingin membalik halaman demi halaman. Dari awal hingga akhir, pembaca diajak untuk merasakan berbagai emosi, mulai dari kebahagiaan, kesedihan, hingga kemarahan. Setiap bab dalam novel ini disusun dengan baik, sehingga alur cerita terasa mengalir dan tidak membosankan.

Karakter

Karakter utama dalam novel ini adalah Dikta dan Nadhira. Dikta digambarkan sebagai sosok yang sempurna: cerdas, tampan, dan baik hati. Ia adalah mahasiswa hukum yang sangat berdedikasi dan memiliki masa depan cerah. Di sisi lain, Nadhira adalah seorang siswi SMA yang ceria dan penuh semangat. Meskipun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, keduanya memiliki chemistry yang kuat dan hubungan yang kompleks.

Selain karakter utama, novel ini juga memiliki beberapa karakter pendukung yang tidak kalah menarik. Karakter-karakter ini memberikan warna tersendiri dalam cerita dan membantu mengembangkan plot dengan lebih baik. Setiap karakter memiliki peran yang signifikan dan memberikan kontribusi yang berarti dalam perkembangan cerita.

BACA JUGA:   Review Novel Dian Yang Tak Kunjung Padam by Sutan Takdir Alisjahbana

Tema

Tema utama dalam novel "Dikta dan Hukum" adalah cinta dan hukum. Novel ini mengeksplorasi bagaimana cinta dapat bertentangan dengan hukum dan norma-norma sosial. Dikta dan Nadhira harus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam hubungan mereka, termasuk perjodohan yang diatur oleh keluarga mereka dan tekanan dari masyarakat sekitar.

Selain tema cinta dan hukum, novel ini juga mengangkat tema persahabatan dan keluarga. Hubungan antara Dikta dan teman-temannya, serta hubungan antara Nadhira dan keluarganya, memberikan dimensi tambahan dalam cerita dan membuatnya lebih kaya dan mendalam.

Gaya Penulisan

Dhia’an Farah menggunakan gaya penulisan yang sederhana namun efektif dalam novel ini. Kalimat-kalimat yang digunakan mudah dipahami dan mengalir dengan baik. Penulis juga berhasil menggambarkan emosi dan perasaan karakter dengan sangat baik, sehingga pembaca dapat merasakan apa yang dirasakan oleh karakter-karakter dalam cerita.

Selain itu, penggunaan dialog dalam novel ini juga sangat efektif. Dialog-dialog antara karakter terasa alami dan membantu mengembangkan karakter serta plot cerita. Penulis juga menggunakan deskripsi yang detail untuk menggambarkan setting dan suasana, sehingga pembaca dapat membayangkan dengan jelas apa yang terjadi dalam cerita.

Penerimaan dan Popularitas

Novel "Dikta dan Hukum" mendapat sambutan yang sangat positif dari para pembaca. Banyak yang memuji alur cerita yang menarik, karakter-karakter yang kuat, dan gaya penulisan yang apik. Novel ini juga menjadi viral di media sosial, terutama di Twitter dan TikTok, di mana banyak pengguna yang membagikan kutipan-kutipan dari novel ini dan memberikan ulasan positif.

Popularitas novel ini juga didukung oleh fenomena Alternate Universe (AU) di media sosial, di mana pengguna membuat cerita-cerita fiksi dengan menggunakan karakter-karakter dari dunia nyata. Dalam kasus "Dikta dan Hukum", karakter Dikta diadaptasi dari anggota boyband Korea Selatan yang terkenal, Doyoung NCT, yang menambah daya tarik novel ini di kalangan penggemar K-pop.

BACA JUGA:   Ulasan Cerita Novel: Menyelami Dunia Sastra

Pengaruh dan Dampak

Novel "Dikta dan Hukum" tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pengaruh yang signifikan bagi pembacanya. Banyak pembaca yang merasa terinspirasi oleh cerita dan karakter dalam novel ini. Beberapa bahkan mengaku bahwa novel ini membantu mereka memahami lebih baik tentang cinta, hukum, dan hubungan antar manusia.

Selain itu, novel ini juga menunjukkan bagaimana teknologi dan media sosial dapat memainkan peran penting dalam menyebarkan karya sastra. Fenomena viralnya "Dikta dan Hukum" di media sosial menunjukkan bahwa cerita yang baik dapat dengan cepat menyebar dan mendapatkan perhatian luas, bahkan di luar komunitas pembaca tradisional.

: Gramedia
: Goodreads
: Cloteh
: Suara
: Kompas
: Gramedia
: Goodreads
: Cloteh
: Suara
: Kompas
: Gramedia
: Goodreads

Also Read

Bagikan: