Review Novel Gadis Kretek by Ratih Kumala

Lia Susanti

Ratih Kumala, penulis dengan reputasi gemilang di dunia sastra Indonesia, kembali menyapa pembaca dengan novel terbarunya, "Gadis Kretek". Novel ini bukan sekadar cerita cinta, tetapi sebuah perjalanan mendalam tentang masa lalu, tentang pencarian jati diri, dan tentang warisan yang tak terlupakan.

Aroma Kretek yang Menyentuh Hati

"Gadis Kretek" bercerita tentang Jatmiko, seorang pria tua yang hidupnya terjalin erat dengan industri kretek, khususnya dengan merek "Gadis Kretek". Novel ini membuka tabir masa lalu Jatmiko, tentang sosok perempuan bernama Ningsih yang telah memikat hatinya sejak lama. Ningsih, perempuan cantik yang bekerja di pabrik kretek milik keluarga Jatmiko, menyimpan rahasia yang kelak akan mempengaruhi hidup Jatmiko selamanya.

Aroma kretek menjadi benang merah yang menghubungkan masa lalu dan masa kini. Bau khas kretek yang harum dan sedikit tajam menjadi simbol kenangan, rasa rindu, dan kehilangan. Aroma ini juga menjadi penanda perjalanan Jatmiko, dari masa muda yang penuh cinta dan harapan hingga usia senja yang diwarnai penyesalan.

Menelusuri Jejak Masa Lalu yang Menghantui

Ratih Kumala dengan piawai membangun suasana nostalgia melalui alur cerita yang berkelok-kelok antara masa lalu dan masa kini. Melalui narasi Jatmiko, pembaca diajak menelusuri jejak masa lalu yang terukir dalam ingatannya. Jatmiko terjebak dalam masa lalu, terkungkung oleh rasa bersalah dan penyesalan atas keputusan yang telah diambilnya.

Pencarian jati diri menjadi tema sentral dalam novel ini. Jatmiko berusaha memahami masa lalunya, memaknai hubungannya dengan Ningsih, dan mencari makna hidup di tengah beban masa lalu. Kisah cinta Jatmiko dan Ningsih bukan sekadar kisah asmara biasa, tetapi sebuah refleksi tentang bagaimana masa lalu dapat menghantui dan memengaruhi perjalanan hidup seseorang.

BACA JUGA:   Review Novel Sepotong Hati Yang Baru by Tere Liye

Peran Perempuan dan Warisan Budaya

Sosok perempuan dalam novel ini memiliki peran penting. Ningsih, perempuan dengan hati yang lembut dan jiwa yang kuat, menjadi simbol cinta, kekuatan, dan pengorbanan. Melalui karakter Ningsih, Ratih Kumala menunjukkan bagaimana perempuan dapat menjadi pendorong semangat dan penuntun jalan bagi seorang pria.

"Gadis Kretek" juga mengangkat tema warisan budaya. Industri kretek, yang menjadi latar belakang utama novel ini, merupakan bagian penting dari budaya Indonesia. Ratih Kumala dengan cermat menggambarkan tradisi pembuatan kretek, dari proses pengolahan tembakau hingga penyusunan aroma, menunjukkan betapa kaya dan kompleksnya warisan budaya ini.

Rasa dan Luka yang Tak Terlupakan

Novel ini tidak hanya menghadirkan aroma kretek yang khas, tetapi juga menyajikan gambaran realitas hidup yang pahit manis. Jatmiko mengalami suka duka dalam perjalanannya. Kisah tentang keluarga, persahabatan, dan perselingkuhan menjadi bumbu tambahan yang memperkaya cerita.

Ratih Kumala menggunakan bahasa yang puitis dan penuh emosi. Gaya bahasanya menarik dan memikat, membawa pembaca larut dalam alur cerita yang penuh lika-liku. Novel ini menyinggung tema-tema mendalam tentang rasa cinta, kehilangan, penyesalan, dan pencarian jati diri.

Pengalaman dan Makna yang Tak Ternilai

"Gadis Kretek" bukan sekadar novel yang menghibur, tetapi juga sebuah karya sastra yang mengandung pesan-pesan berharga. Novel ini mengajarkan tentang pentingnya menghargai masa lalu, menghadapi kehidupan dengan ketabahan, dan mencari makna di tengah kesedihan.

Ratih Kumala telah menciptakan sebuah karya yang tak hanya memikat para penggemar sastra, tetapi juga memberikan pengalaman mendalam bagi pembaca. Aroma kretek dan luka masa lalu yang terukir dalam "Gadis Kretek" akan menetap dalam ingatan selama lamanya.

Also Read

Bagikan: