Review Novel "Kata" oleh Rintik Sedu

Dewi Anggraini

Pengantar

Novel "Kata" karya Rintik Sedu, atau yang dikenal dengan nama asli Nadhifa Allya Tsana, adalah salah satu novel yang berhasil menarik perhatian banyak pembaca, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2018 oleh Gagas Media dan telah menjadi salah satu novel best-seller yang diadaptasi dari platform Wattpad. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang novel "Kata", mulai dari sinopsis, karakter, tema, hingga gaya penulisan dan penerimaan publik.

Sinopsis

"Kata" bercerita tentang kehidupan seorang gadis bernama Binta yang penuh dengan liku-liku dan tantangan. Binta adalah seorang mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi yang dikenal sebagai sosok yang jutek dan sulit bergaul. Kehidupan Binta tidaklah mudah; ia hidup dalam keluarga yang rapuh dengan seorang ibu yang mengidap skizofrenia dan ayah yang meninggalkannya.

Di tengah kesulitan hidupnya, Binta hanya memiliki satu teman dekat, Cahyo, yang selalu ada untuknya. Kehidupan Binta mulai berubah ketika ia bertemu dengan Nugraha, seorang mahasiswa arsitektur yang tampan dan populer di kampusnya. Nugraha, atau Nug, tertarik pada Binta meskipun sikapnya yang dingin dan jutek. Kehadiran Nug membawa warna baru dalam hidup Binta, namun juga mengingatkannya pada masa lalunya dengan Biru, cinta pertamanya yang menghilang tanpa jejak.

Karakter dan Penokohan

Binta

Binta adalah tokoh utama dalam novel ini. Ia digambarkan sebagai seorang gadis yang keras kepala, suka menyendiri, dan sulit berkomunikasi dengan orang lain. Binta tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh dengan masalah, yang membuatnya menjadi pribadi yang skeptis dan pesimis terhadap kehidupan. Meskipun demikian, Binta memiliki sisi lembut yang jarang ia tunjukkan kepada orang lain, kecuali kepada Cahyo, sahabatnya.

BACA JUGA:   Review Novel Matahari: Petualangan Seru di Dunia Paralel

Nugraha

Nugraha, atau Nug, adalah mahasiswa arsitektur yang tampan dan populer di kampus. Nug digambarkan sebagai sosok yang sabar, gigih, dan penuh perhatian. Meskipun Binta sering bersikap dingin dan jutek padanya, Nug tidak pernah menyerah untuk mendekati dan memahami Binta. Karakter Nug memberikan kontras yang menarik dengan karakter Binta, yang membuat dinamika hubungan mereka menjadi salah satu daya tarik utama dalam novel ini.

Biru

Biru adalah cinta pertama Binta yang menghilang tanpa jejak. Biru digambarkan sebagai sosok yang penuh petualangan dan memberikan banyak kenangan indah bagi Binta. Kehadiran Biru dalam ingatan Binta seringkali menjadi penghalang bagi Binta untuk membuka hati kepada Nug. Karakter Biru menambah lapisan kompleksitas dalam cerita, terutama dalam menggambarkan konflik batin yang dialami oleh Binta.

Tema dan Pesan Moral

Cinta dan Kehilangan

Salah satu tema utama dalam novel "Kata" adalah cinta dan kehilangan. Melalui karakter Binta, Nugraha, dan Biru, novel ini menggambarkan bagaimana cinta pertama dapat meninggalkan bekas yang mendalam dan bagaimana seseorang berjuang untuk move on dari masa lalu. Kehilangan yang dialami Binta dengan menghilangnya Biru menjadi salah satu konflik utama yang mempengaruhi perkembangan karakter Binta sepanjang cerita.

Keluarga dan Dukungan

Tema keluarga juga sangat kuat dalam novel ini. Binta harus menghadapi berbagai masalah dalam keluarganya, terutama dengan kondisi ibunya yang mengidap skizofrenia. Dukungan dari sahabatnya, Cahyo, dan kemudian Nugraha, menunjukkan pentingnya memiliki orang-orang yang peduli dan mendukung kita dalam menghadapi kesulitan hidup.

Penerimaan Diri

Novel ini juga mengajarkan tentang pentingnya penerimaan diri dan membuka hati untuk kebahagiaan. Binta, yang awalnya sangat tertutup dan skeptis, perlahan-lahan belajar untuk menerima dirinya sendiri dan membuka hati kepada orang lain, terutama Nugraha. Proses ini digambarkan dengan sangat realistis dan menyentuh, membuat pembaca dapat merasakan perjuangan Binta dalam menemukan kebahagiaan.

BACA JUGA:   Menyelami Karya Dee Lestari: Sebuah Review Mendalam

Gaya Penulisan

Rintik Sedu dikenal dengan gaya penulisannya yang puitis dan emosional. Dalam novel "Kata", gaya penulisan ini sangat terasa, terutama dalam menggambarkan perasaan dan konflik batin yang dialami oleh karakter-karakternya. Penggunaan bahasa yang indah dan metafora yang kuat membuat pembaca dapat merasakan emosi yang mendalam dari setiap adegan.

Selain itu, Rintik Sedu juga menggunakan narasi yang mengalir dan dialog yang natural, membuat cerita terasa hidup dan mudah diikuti. Gaya penulisan ini menjadi salah satu daya tarik utama dari novel "Kata", yang membuatnya berbeda dari novel-novel remaja lainnya.

Penerimaan Publik

Novel "Kata" mendapatkan sambutan yang sangat positif dari pembaca dan kritikus. Banyak yang memuji kedalaman karakter dan cerita yang emosional serta gaya penulisan Rintik Sedu yang puitis. Novel ini juga berhasil menjadi salah satu best-seller di Indonesia dan mendapatkan banyak ulasan positif di berbagai platform, termasuk Wattpad dan Goodreads.

Selain itu, novel ini juga berhasil menarik perhatian pembaca internasional, dengan banyaknya terjemahan dan adaptasi yang dibuat oleh penggemar di berbagai negara. Kesuksesan novel "Kata" menunjukkan bahwa cerita yang kuat dan emosional dapat menyentuh hati pembaca dari berbagai latar belakang.

Adaptasi dan Pengaruh

Kesuksesan novel "Kata" tidak hanya terbatas pada versi cetaknya. Novel ini juga diadaptasi menjadi berbagai bentuk media lain, termasuk audiobook dan web series. Adaptasi ini membantu memperluas jangkauan cerita dan menarik lebih banyak penggemar.

Selain itu, pengaruh novel "Kata" juga terlihat dalam karya-karya lain yang terinspirasi oleh gaya penulisan dan tema-tema yang diangkat oleh Rintik Sedu. Banyak penulis muda yang terinspirasi untuk menulis cerita dengan gaya yang serupa, menunjukkan dampak besar yang dimiliki oleh novel ini dalam dunia literatur remaja di Indonesia.

BACA JUGA:   Review Novel Ayat-Ayat Cinta by Habiburrahman El-Shirazy

Kesimpulan

Novel "Kata" karya Rintik Sedu adalah sebuah karya yang berhasil menggambarkan kompleksitas cinta, kehilangan, dan penerimaan diri dengan gaya penulisan yang puitis dan emosional. Melalui karakter-karakter yang kuat dan cerita yang menyentuh, novel ini berhasil menarik perhatian banyak pembaca dan menjadi salah satu novel best-seller di Indonesia. Dengan berbagai adaptasi dan pengaruh yang dihasilkannya, "Kata" menunjukkan bahwa cerita yang kuat dapat menyentuh hati pembaca dari berbagai latar belakang dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Also Read

Bagikan: