Review Novel Mentjahari Pentjuri Anak Perawan by Soeman Hs.

Sari Wulandari

Memperkenalkan Soeman Hs. dan Karya-karyanya

Soeman Hs., nama pena dari Soeman Hs. Poerwadireja, adalah seorang penulis dan jurnalis Indonesia yang lahir di Jakarta pada 1922 dan meninggal pada 1997. Karyanya dikenal karena mengangkat tema-tema sosial, politik, dan budaya Indonesia, dengan fokus pada kehidupan di pedesaan. Soeman Hs. dikenal sebagai maestro sastra realis yang secara konsisten menggambarkan potret realitas kehidupan masyarakat pedesaan dengan segala kompleksitasnya.

Novel "Mentjahari Pentjuri Anak Perawan" adalah salah satu karya terkenalnya. Novel ini ditulis pada tahun 1962 dan menceritakan kisah kehidupan keluarga besar di pedesaan Jawa yang diwarnai dengan konflik dan intrik. Novel ini menjadi salah satu contoh karya Soeman Hs. yang berhasil merangkum realitas pedesaan Indonesia dengan penuh detail dan ketajaman.

Sinopsis Novel Mentjahari Pentjuri Anak Perawan

Novel ini menceritakan kisah keluarga besar Pak Dirjo, seorang kepala desa di pedesaan Jawa. Keluarga Pak Dirjo terdiri dari istri, anak-anak, menantu, dan cucu. Kisah ini dimulai dengan penggambaran kehidupan keluarga Pak Dirjo yang penuh intrik dan konflik. Perbedaan generasi, perebutan kekuasaan, dan ambisi menjadi pemicu utama konflik dalam keluarga ini.

Kisah ini berpusat pada tokoh utama, yaitu seorang perempuan muda bernama Sumiati. Sumiati adalah putri dari Pak Dirjo dan memiliki kecantikan yang memikat. Kecantikan Sumiati menarik perhatian banyak pria, termasuk seorang pemuda bernama Karno yang berasal dari keluarga yang tidak berada.

Karno jatuh cinta pada Sumiati dan ingin menikahinya. Namun, cinta Karno terhalang oleh ambisi Pak Dirjo yang menginginkan menantunya berasal dari keluarga kaya dan berkuasa. Pak Dirjo kemudian menikahi Sumiati dengan seorang pria kaya bernama Sudarmo.

Pernikahan Sumiati dengan Sudarmo tidak membawa kebahagiaan. Sudarmo adalah seorang pria tua yang kasar dan suka berjudi. Sumiati hidup dalam keputusasaan dan penindasan, dia kemudian menjalin hubungan gelap dengan Karno.

BACA JUGA:   Review Novel Dian Yang Tak Kunjung Padam by Sutan Takdir Alisjahbana

Hubungan Sumiati dan Karno akhirnya terbongkar. Pak Dirjo marah besar dan mengusir Sumiati dari rumah. Sumiati kemudian melahirkan seorang anak dari Karno dan hidup melarat bersama Karno di pedesaan.

Kisah ini berujung tragis. Sumiati meninggal dunia karena sakit dan Karno tertangkap polisi karena terlibat dalam pencurian. Tragedi Sumiati dan Karno menjadi simbol dari ketidakadilan dan penindasan yang terjadi di masyarakat pedesaan.

Analisis Sudut Pandang dan Gaya Penulisan

Soeman Hs. dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Hal ini memungkinkan pembaca untuk mengetahui pikiran, perasaan, dan motivasi dari setiap tokoh. Teknik ini membuat novel lebih mudah dipahami dan membantu pembaca memahami kompleksitas hubungan antar tokoh.

Gaya penulisan Soeman Hs. dalam novel ini bersifat realistis. Beliau menggambarkan kehidupan pedesaan dengan jelas dan detail. Penulisan Soeman Hs. bersifat descriptif, yang artinya penulis menggunakan kata-kata yang memvisualisasikan alur cerita dan karakter tokoh. Dia menggunakan bahasa yang sederhana tetapi efektif dalam menyalurkan pesan yang ingin sampaikan.

Tema Utama: Kehidupan di Pedesaan dan Perjuangan Melawan Ketidakadilan

Novel "Mentjahari Pentjuri Anak Perawan" mengangkat tema kehidupan di pedesaan dengan segala permasalahan dan konfliknya. Soeman Hs. secara detail menggambarkan kehidupan keluarga besar Pak Dirjo yang diwarnai dengan intrik, perebutan kekuasaan, dan kemiskinan.

Melalui kisah Sumiati dan Karno, novel ini menyoroti tema utama yaitu perjuangan melawan ketidakadilan. Sumiati dipaksa menikah dengan Sudarmo yang tidak dicintainya, dan dia akhirnya menjalin hubungan dengan Karno yang dianggap terlarang oleh masyarakat.

Soeman Hs. menggunakan kisah tragis Sumiati dan Karno untuk menceritakan ketidakadilan yang dihadapi oleh orang-orang miskin di pedesaan. Sumiati menjadi korban ambisi Pak Dirjo dan Sudarmo, sedangkan Karno menjadi korban kemiskinan dan sistem sosial yang tidak adil.

BACA JUGA:   Review Novel Fantasi

Peran Tokoh dalam Novel

Tokoh-tokoh dalam novel ini memiliki peran penting dalam menguak tema utama. Berikut adalah beberapa tokoh dan perannya:

  • Sumiati: Tokoh utama dalam novel ini. Sumiati adalah perempuan muda yang cantik dan menjadi simbol dari penderitaan dan ketidakadilan yang dialami oleh perempuan di pedesaan. Sumiati diperlakukan sebagai komoditas dalam pernikahan yang tidak menguntungkan, dan akhirnya dia mencari kebahagiaan dalam hubungan dengan Karno.
  • Karno: Seorang pemuda yang mencintai Sumiati. Karno adalah tokoh yang berjuang untuk mendapatkan cinta Sumiati meskipun asal usulannya yang miskin. Karno merupakan simbol dari perjuangan menentang ketidakadilan dan sistem sosial yang tidak adil.
  • Pak Dirjo: Seorang kepala desa yang ambisius dan berkuasa. Pak Dirjo merupakan tokoh yang melambangkan keserakahan dan ketamakan. Pak Dirjo memperlakukan Sumiati sebagai alat untuk mencapai ambisinya, dan ia tidak peduli dengan penderitaan yang dialami Sumiati.
  • Sudarmo: Seorang pria kaya dan kasar yang menikahi Sumiati. Sudarmo merupakan tokoh yang melambangkan penindasan dan kekejaman yang dilakukan oleh orang kaya terhadap orang miskin. Sudarmo tidak mencintai Sumiati, dan ia menikahinya hanya karena keindahannya.

Makna dan Pesan Moral

Novel "Mentjahari Pentjuri Anak Perawan" menawarkan pesan moral yang mendalam mengenai kehidupan di pedesaan, penindasan dan ketidakadilan yang dihadapi oleh orang-orang miskin, serta pentingnya perjuangan mencari kebebasan dan kebahagiaan.

Novel ini juga menggambarkan kekuatan cinta dan keberanian yang dimiliki oleh Karno dalam berjuang untuk mendapatkan cinta Sumiati meskipun hadapannya berat. Novel ini juga menunjukkan betapa kerasnya perjuangan untuk mencari keadilan di masyarakat yang tidak adil.

Soeman Hs. tidak hanya menyajikan kisah fiksi yang menarik, tetapi ia juga menggunakan kisah ini untuk menceritakan realitas kehidupan di pedesaan Indonesia pada masa itu. Melalui kisah Sumiati dan Karno, Soeman Hs. ingin mengingatkan kita tentang pentingnya perjuangan menentang ketidakadilan dan mencari kebebasan dalam hidup.

BACA JUGA:   Review Novel Jakarta Sebelum Pagi by Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Kesimpulan

"Mentjahari Pentjuri Anak Perawan" adalah novel yang menarik dan menguak realitas kehidupan di pedesaan Indonesia dengan lengkap. Novel ini memperlihatkan penindasan yang dihadapi oleh orang-orang miskin, keserakahan dan ketamakan para pemilik kekayaan, serta perjuangan mencari keadilan dan kebahagiaan. Melalui gaya penulisan yang realistis dan sudut pandang yang jelas, Soeman Hs. berhasil menyajikan pesan moral yang mendalam tentang pentingnya perjuangan mencari keadilan dan kebebasan dalam hidup. Novel ini sangat direkomendasikan bagi para pecinta sastra Indonesia yang ingin menjelajahi kisah kehidupan pedesaan yang sarat dengan konflik dan intrik.

Also Read

Bagikan: