Review Novel Ms. B: “Jadi Mami” (Ms. B #3) by Fira Basuki

Sari Wulandari

Fira Basuki kembali membawa pembaca ke dunia Ms. B, seorang wanita karir sukses yang kali ini menghadapi tantangan baru dalam novel ketiga seri Ms. B, "Jadi Mami". Jika sebelumnya Ms. B berjuang untuk menemukan keseimbangan antara karir dan kehidupan pribadi, kali ini ia berhadapan dengan peran baru sebagai seorang ibu. Kisah ini bukan hanya tentang menjadi ibu, melainkan tentang perjalanan menemukan jati diri dalam peran baru yang penuh dengan suka duka.

Ms. B di Tengah Pusaran Emosi

"Jadi Mami" mengawali kisah dengan Ms. B yang baru saja melahirkan anak pertamanya, seorang bayi perempuan yang diberi nama Luna. Kegembiraan menjadi seorang ibu bercampur dengan rasa takut dan kebingungan yang tak terduga. Ms. B, yang selama ini dikenal sebagai wanita mandiri dan kuat, kini harus beradaptasi dengan dunia baru yang penuh dengan tuntutan dan tanggung jawab baru.

Fira Basuki dengan mahir menggambarkan emosi yang dialami Ms. B. Perasaan lelah dan frustasi karena kurang tidur, ketidakpastian dalam merawat bayi, hingga rasa kehilangan identitas diri karena fokus pada peran baru sebagai ibu. Semua ini digambarkan dengan detail dan realistis, membuat pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang dialami Ms. B.

Menjalani Peran Baru dengan Tantangan dan Kekecewaan

Tidak hanya tantangan internal, Ms. B juga dihadapkan pada tekanan eksternal. Keseimbangan antara pekerjaan dan peran sebagai ibu menjadi salah satu masalah besar. Ia berusaha untuk tetap profesional di kantor, namun juga ingin menjadi ibu yang baik bagi Luna. Tekanan dari lingkungan sekitar, termasuk orang tua, teman, dan rekan kerja, menambah beban di pundaknya.

Fira Basuki juga menyoroti sisi negatif dari peran ibu yang seringkali terlupakan. Ms. B merasakan kekecewaan karena harapannya terhadap peran ibu tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Ia harus berhadapan dengan rasa kesepian, kehilangan waktu untuk dirinya sendiri, dan hilangnya kesempatan untuk mengejar impian pribadi.

BACA JUGA:   Ulasan Novel "Rindu" Karya Tere Liye

Mengakui Kekurangan dan Mencari Dukungan

Salah satu kekuatan "Jadi Mami" terletak pada kemampuan Fira Basuki dalam menggambarkan Ms. B sebagai karakter yang relatable. Ms. B bukan sosok ibu yang sempurna, ia memiliki kekurangan, kelemahan, dan juga kesalahan. Ia tidak selalu berhasil dalam mengurus Luna, terkadang ia merasa kewalahan, dan ia juga mengakui bahwa ia membutuhkan bantuan.

Hal ini sangat penting untuk ditekankan, karena banyak ibu yang merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna dan berhasil dalam peran mereka. Fira Basuki dengan berani menampilkan sisi manusia dari seorang ibu, dan menekankan bahwa meminta bantuan dan dukungan adalah hal yang normal dan penting.

Perjalanan Menuju Pemahaman Diri

"Jadi Mami" bukan hanya tentang Ms. B sebagai ibu, melainkan juga tentang perjalanan menemukan dirinya kembali. Melalui proses pengasuhan Luna, Ms. B belajar tentang dirinya sendiri, tentang kekuatan dan kelemahannya. Ia juga belajar tentang pentingnya komunikasi dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Kisah Ms. B memberikan pesan positif tentang bagaimana wanita bisa menemukan jati diri dan mencapai keseimbangan dalam hidup, meskipun menghadapi berbagai tantangan. Fira Basuki menyampaikan pesan ini dengan halus dan penuh makna, tanpa menggurui atau memberikan solusi instan.

Menawarkan Pesan Harapan dan Kehangatan

Meskipun "Jadi Mami" menyentuh tema-tema berat seperti kesedihan, kekecewaan, dan kesulitan, novel ini tetap menawarkan pesan harapan dan kehangatan. Ms. B, dengan segala kekurangan dan kelemahannya, tetap menjadi sosok ibu yang penuh kasih sayang dan berusaha sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik bagi Luna.

Fira Basuki dengan lembut menggambarkan ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak, yang mampu mengatasi berbagai rintangan dan memberikan kekuatan dan kebahagiaan bagi keduanya. "Jadi Mami" menjadi sebuah pengingat bahwa menjadi ibu adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan tantangan, namun juga penuh dengan cinta, kebahagiaan, dan makna.

BACA JUGA:   Review Novel Cara Berbahagia Tanpa Kepala by Henny Triskaidekaman

Kesimpulan

"Jadi Mami" adalah sebuah novel yang menarik dan mengharukan tentang perjalanan seorang wanita dalam menemukan jati dirinya sebagai seorang ibu. Fira Basuki berhasil menciptakan karakter Ms. B yang relatable, penuh emosi, dan penuh kekurangan, namun tetap menarik dan menginspirasi. Novel ini tidak hanya memberikan gambaran realistis tentang peran ibu, tetapi juga menawarkan pesan positif tentang kekuatan, ketahanan, dan pentingnya dukungan dalam menjalani kehidupan. "Jadi Mami" adalah bacaan yang direkomendasikan bagi siapa saja, terutama bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang peran ibu, dan juga bagi mereka yang sedang menjalani perjalanan menemukan jati diri mereka sendiri.

Also Read

Bagikan: