Review Novel Saksi Mata by Suparto Brata

Rina Pratiwi

Sebuah Cerita yang Menggugah Rasa Takut dan Cemas

"Saksi Mata" karya Suparto Brata adalah sebuah novel kriminal yang membawa pembaca ke dalam pusaran ketegangan dan teka-teki yang rumit. Sejak awal, novel ini berhasil menciptakan suasana mencekam yang membuat jantung berdebar kencang. Kisah ini berputar di sekitar sebuah pembunuhan brutal yang terjadi di sebuah kota kecil, menyingkap sisi gelap manusia yang tersembunyi di balik topeng kehidupan sehari-hari.

Kehebatan Suparto Brata dalam Menciptakan Karakter yang Membekas

Suparto Brata menunjukkan kemampuannya dalam mengolah karakter dengan sangat detail dan mendalam. Setiap tokoh, baik protagonis maupun antagonis, memiliki latar belakang, motivasi, dan kepribadian yang kompleks. Kita diperkenalkan dengan seorang detektif yang berdedikasi, Inspector Hendro, yang sedang berupaya mengungkap misteri pembunuhan yang rumit. Hendro digambarkan sebagai sosok yang cerdas, tekun, dan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap detail. Dia dihadapkan pada berbagai tantangan dalam mengungkap kebenaran, termasuk saksi-saksi yang berbohong, motif tersembunyi, dan permainan politik yang kotor.

Selain Hendro, kita juga diperkenalkan dengan sejumlah karakter lain yang menjadi saksi mata dalam peristiwa pembunuhan tersebut. Setiap karakter memiliki peran penting dalam mengungkap kebenaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada seorang pelacur yang mengenal korban dengan baik, seorang pengemudi becak yang melihat kejahatan itu terjadi, dan seorang tokoh masyarakat yang mencoba menutupi kejahatan tersebut. Setiap karakter, meski berbeda-beda perannya, memberikan kontribusi yang berharga dalam mengungkap misteri tersebut.

Plot yang Menyeret Pembaca ke Pusaran Ketegangan

Plot novel ini dibangun dengan sangat baik, penuh ketegangan dan kejutan. Suparto Brata membawa pembaca melalui jalur cerita yang berliku-liku, dipenuhi dengan teka-teki dan peristiwa tak terduga. Rasa khawatir dan antisipasi terus menyertai pembaca sepanjang cerita. Suasana tegang dan misterius berhasil diciptakan melalui penggunaan bahasa yang sinkron dengan situasi yang diperlihatkan. Ketegangan meningkat secara bertahap, menciptakan perasaan penasaran yang membuat pembaca ingin terus membaca hingga akhir cerita.

BACA JUGA:   Review Novel Ayat-Ayat Cinta by Habiburrahman El-Shirazy

Refleksi Kritis terhadap Masyarakat dan Moralitas

"Saksi Mata" bukan sekadar novel kriminal biasa. Melalui kisah yang diangkat, Suparto Brata menunjukkan reflektif kritis terhadap masyarakat dan moralitas. Novel ini mengungkap sisi gelap manusia yang tersembunyi di balik kehidupan sehari-hari. Rasa iri, ketamakan, dendam, dan kekuasaan menjadi motif di balik kejahatan yang terjadi. Novel ini juga mengkritisi sistem hukum dan politik yang terkadang tidak berpihak pada kebenaran. Suparto Brata mengungkap bagaimana kekuasaan dan uang dapat memanipulasi keadilan dan menutupi kejahatan.

Simbolisme dan Makna Tersembunyi

"Saksi Mata" tidak hanya menawarkan ketegangan dan misteri, tetapi juga menampilkan simbolisme dan makna tersembunyi yang mendalam. Pemandangan kota yang berawan mencerminkan suasana kegelapan dan keraguan yang menyelimuti masyarakat. Tokoh-tokoh dalam cerita seringkali memainkan peran ganda yang mencerminkan ketidakpastian dan kebohongan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah Novel yang Menginspirasi dan Membuka Pikiran

"Saksi Mata" bukan sekadar novel kriminal yang menghibur, tetapi juga sebuah karya sastra yang mendalam dan menginspirasi. Novel ini membuka pikiran pembaca tentang kehidupan dan kemanusiaan. Suparto Brata menunjukkan bagaimana kejahatan dapat terjadi di mana saja dan bagaimana pentingnya berani mengungkap kebenaran, meski risikonya besar. Novel ini meninggalkan pesan yang mendalam tentang pentingnya keadilan, integritas, dan keberanian dalam menghadapi kegelapan.

Also Read

Bagikan:

Tags