Review Novel "Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat"

Lia Susanti

Pengantar

"Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat" adalah terjemahan dari buku berjudul asli "The Subtle Art of Not Giving a F*ck" karya Mark Manson. Buku ini telah menjadi salah satu buku self-help paling populer di dunia, dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang isi buku ini, gaya penulisan Mark Manson, serta dampak yang dihasilkan oleh buku ini bagi para pembacanya.

Tentang Penulis

Mark Manson adalah seorang blogger dan penulis asal Amerika Serikat yang memulai karirnya di dunia digital sejak tahun 2009. Blog-nya yang berfokus pada pengembangan diri dan kehidupan telah menarik jutaan pembaca setiap bulannya. Buku "The Subtle Art of Not Giving a F*ck" yang diterbitkan pada tahun 2016, berhasil masuk dalam daftar buku best seller di The New York Times dan Washington Post. Dalam buku ini, Manson mengajak pembaca untuk melihat hidup dari perspektif yang berbeda, yaitu dengan tidak terlalu memusingkan hal-hal yang tidak penting.

Isi Buku

Seni Pertama: Masa Bodoh Terhadap Halangan

Dalam bagian pertama buku ini, Manson menekankan pentingnya bersikap masa bodoh terhadap segala halangan dan perjuangan dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan. Menurutnya, dalam mengejar suatu pencapaian, pasti ada saja rintangan yang muncul. Oleh karena itu, kita harus menghadapi dan menikmati proses tersebut. Manson menggunakan berbagai analogi dan cerita nyata untuk memperkuat argumennya, membuat pembaca merasa lebih terhubung dengan pesan yang disampaikan.

Seni Kedua: Prioritaskan Hal-Hal Penting

Seni kedua yang dibahas dalam buku ini adalah tentang menemukan hal-hal penting dan berarti untuk diprioritaskan. Manson mengajak pembaca untuk lebih mudah masa bodoh pada hal-hal sepele dan fokus pada apa yang benar-benar penting dalam hidup. Dengan demikian, kita dapat mengurangi stres dan kecemasan yang sering kali disebabkan oleh hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting.

BACA JUGA:   Review Novel Oppa & I by Orizuka

Seni Ketiga: Memilah Mana yang Lebih Penting

Seni ketiga mempertegas seni sebelumnya, yaitu kita mulai dapat memilah mana yang lebih penting saat beranjak dewasa. Meskipun hal penting itu tampaknya sederhana, tetapi kita bisa tetap bahagia dengan kesederhanaan itu. Manson menekankan bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari pencapaian besar, tetapi dari kemampuan kita untuk menghargai hal-hal kecil dalam hidup.

Gaya Penulisan

Mark Manson dikenal dengan gaya penulisannya yang lugas dan to the point. Dalam buku ini, ia tidak ragu untuk menggunakan bahasa yang kasar dan langsung, yang mungkin bagi sebagian orang terasa mengejutkan. Namun, gaya ini justru membuat pesan yang disampaikan terasa lebih kuat dan autentik. Manson juga sering kali menyisipkan humor dalam tulisannya, membuat buku ini tidak hanya informatif tetapi juga menghibur.

Dampak Buku

Mengubah Perspektif Hidup

Banyak pembaca yang merasa bahwa buku ini telah mengubah cara pandang mereka terhadap hidup. Dengan mengajarkan untuk tidak terlalu memusingkan hal-hal yang tidak penting, buku ini membantu pembaca untuk lebih fokus pada apa yang benar-benar berarti bagi mereka. Hal ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Inspirasi untuk Bertindak

Selain mengubah perspektif, buku ini juga memberikan inspirasi bagi pembaca untuk bertindak. Manson tidak hanya memberikan teori, tetapi juga contoh konkret dan langkah-langkah praktis yang dapat diambil untuk menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkannya. Hal ini membuat buku ini tidak hanya menjadi bacaan yang menarik, tetapi juga alat yang berguna untuk pengembangan diri.

Relevansi dengan Kehidupan Modern

Buku ini sangat relevan dengan kehidupan modern yang penuh dengan tekanan dan tuntutan. Dalam dunia yang serba cepat dan kompetitif, banyak orang merasa terbebani oleh berbagai hal yang sebenarnya tidak terlalu penting. Dengan membaca buku ini, pembaca diajak untuk lebih selektif dalam memilih apa yang perlu diperhatikan dan apa yang bisa diabaikan. Hal ini dapat membantu menciptakan keseimbangan hidup yang lebih baik.

BACA JUGA:   Review Novel Lukisan Hujan by Sitta Karina

Kesimpulan

"Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat" adalah buku yang sangat layak dibaca bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan gaya penulisan yang lugas dan humoris, Mark Manson berhasil menyampaikan pesan-pesan penting tentang bagaimana menghadapi hidup dengan lebih santai dan fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti. Buku ini tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga alat praktis untuk pengembangan diri. Jika Anda merasa terbebani oleh berbagai hal dalam hidup, buku ini mungkin bisa menjadi panduan yang berguna untuk menemukan kembali keseimbangan dan kebahagiaan.

: Gramedia
: Dian Restu Agustina’s Blog
: Kompas Klasika
: Ruangguru
: Gramedia
: Dian Restu Agustina’s Blog
: Kompas Klasika
: Ruangguru

Also Read

Bagikan: