Review Novel Selamat Tinggal by Tere Liye

Maya Kartika

"Selamat Tinggal" adalah novel karya Tere Liye yang diterbitkan pada tahun 2010. Novel ini merupakan bagian dari seri "Bumi" dan melanjutkan kisah petualangan Seli dan kawan-kawannya dalam menghadapi ancaman misterius dari dunia lain. Dalam novel ini, Tere Liye kembali mencandrakan sisi kompleksitas manusia, hubungan keluarga, dan nilai-nilai kehidupan yang bermakna.

Sebuah Kisah Perpisahan yang Menggugah Emosi

"Selamat Tinggal" membawa pembaca pada perjalanan emosional yang intens. Kisah ini berpusat pada perpisahan Seli dengan sahabat-sahabatnya yang terpaksa kembali ke dunia mereka masing-masing. Perpisahan ini terjadi setelah mereka berhasil menyelamatkan bumi dari ancaman makhluk asing yang berbahaya. Kehilangan dan kesedihan yang mendalam menjadi warna utama dalam novel ini, namun Tere Liye tidak hanya menampilkan sisi gelap perpisahan. Dia juga menyajikan sisi positif dan makna mendalam dari perpisahan tersebut.

Perpisahan dalam "Selamat Tinggal" bukan hanya momen sedih, tetapi juga menjadi titik balik bagi para tokoh untuk tumbuh dewasa. Seli dan kawan-kawannya dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa kehidupan ini penuh dengan perpisahan, tetapi mereka juga belajar untuk menghargai waktu yang telah mereka lalui bersama. Perpisahan ini menjadi pelajaran berharga tentang arti persahabatan sejati, kekuatan cinta, dan pentingnya menerima kenyataan pahit.

Misteri Masa Lalu yang Terkuak

"Selamat Tinggal" bukan hanya tentang perpisahan, tetapi juga tentang mengungkap misteri masa lalu yang terlupakan. Seli dan kawan-kawannya dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka bukan sekedar anak-anak biasa. Mereka memiliki kekuatan dan tugas yang lebih besar dari yang mereka bayangkan.

Tere Liye dengan mahir menyajikan petunjuk-petunjuk yang tersembunyi dalam cerita. Melalui berbagai kejadian dan dialog, pembaca diajak untuk menebak dan mencari tahu rahasia masa lalu para tokoh. Misteri ini menjadi bumbu tambahan yang membuat novel "Selamat Tinggal" semakin menarik dan menegangkan.

BACA JUGA:   Resume Buku Novel "Hujan"

Perjalanan Menemukan Diri

"Selamat Tinggal" tidak hanya menyajikan petualangan luar biasa, tetapi juga menghadirkan perjalanan menemukan diri bagi para tokoh. Seli dan kawan-kawannya dihadapkan pada berbagai ujian dan tantangan yang memaksa mereka untuk melihat lebih dalam ke dalam diri mereka sendiri. Mereka belajar tentang kekuatan dan kelemahan mereka, tentang mimpi dan keinginan mereka, dan tentang siapa sebenarnya diri mereka.

Perjalanan ini menjadi momen penting bagi para tokoh untuk tumbuh dewasa dan menemukan jati diri mereka. Melalui berbagai pengalaman, mereka belajar tentang pentingnya kejujuran, keberanian, dan tanggung jawab.

Penghidupan Tema Universal

Tere Liye dalam novel "Selamat Tinggal" tidak hanya fokus pada cerita fiksi, tetapi juga mengangkat tema-tema universal yang dekat dengan kehidupan manusia. Tema persahabatan, cinta, keluarga, kehilangan, dan penemuan diri menjadi benang merah yang menghubungkan cerita dengan pembaca.

Tema-tema ini dikemas dengan apik dan penuh makna sehingga mampu menyentuh hati para pembaca. Tere Liye berhasil menciptakan karakter yang relatable dan mampu menghadirkan emosi yang universal. Hal inilah yang membuat "Selamat Tinggal" tidak hanya menjadi sebuah kisah fiksi, tetapi juga refleksi kehidupan manusia yang penuh makna.

Bahasa yang Menarik dan Gaya Bercerita yang Unik

Tere Liye dikenal dengan gaya bercerita yang unik dan menarik. Dalam "Selamat Tinggal", dia menggunakan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap sarat makna. Tere Liye juga mahir dalam menciptakan dialog yang natural dan hidup.

Gaya bercerita yang dinamis membuat novel "Selamat Tinggal" semakin menarik dan mudah diikuti. Tere Liye juga tidak segan menggunakan humor dan sentuhan drama untuk memperkaya cerita.

Kritik terhadap Novel Selamat Tinggal

Meskipun "Selamat Tinggal" merupakan novel yang populer dan banyak dipuji, namun novel ini juga mendapatkan beberapa kritik. Ada yang menilai bahwa cerita terlalu mengandalkan unsur misteri dan petualangan, sementara sisi emosionalnya kurang mendalam. Ada juga yang menilai bahwa gaya bercerita Tere Liye terlalu terstruktur dan kurang spontan.

BACA JUGA:   Review Novel Salah Asuhan by Abdoel Moeis

Terlepas dari kritik tersebut, "Selamat Tinggal" tetaplah novel yang menghibur dan penuh makna. Novel ini menjadi pengingat bahwa kehidupan penuh dengan perpisahan, namun perpisahan bukan akhir dari segalanya. "Selamat Tinggal" mengajarkan pembaca tentang arti persahabatan sejati, kekuatan cinta, dan pentingnya menghargai setiap momen dalam hidup.

Also Read

Bagikan: