Sinopsis Buku "Si Anak Cahaya"

Lia Susanti

Pengantar

"Si Anak Cahaya" adalah novel karya Tere Liye yang merupakan bagian dari serial "Anak Nusantara". Novel ini adalah buku kelima dalam seri tersebut, melanjutkan kisah dari novel-novel sebelumnya seperti "Pukat", "Burlian", "Eliana", dan "Amelia". Dalam novel ini, Tere Liye mengisahkan masa kecil seorang gadis bernama Nurmas yang hidup di desa terpencil pada era 1950-an. Buku ini pertama kali diterbitkan pada Desember 2018 dan telah menjadi salah satu karya best seller di Indonesia.

Latar Belakang Cerita

Cerita dalam "Si Anak Cahaya" berlatar di sebuah desa kecil pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Pada masa itu, kehidupan di desa sangat sederhana dan serba terbatas. Nurmas, yang akrab dipanggil Nur, adalah seorang gadis kecil yang hidup dalam kondisi yang penuh tantangan. Meskipun demikian, Nur tetap menjalani kehidupannya dengan ceria dan penuh semangat.

Karakter Utama

Nurmas

Nurmas adalah tokoh utama dalam novel ini. Nama "Nurmas" sendiri memiliki arti yang mendalam, yaitu "cahaya" dan "emas", yang mencerminkan harapan bahwa Nurmas akan menjadi sosok yang bercahaya dan berharga. Nur digambarkan sebagai anak yang pemberani dan penuh inisiatif. Meskipun masih duduk di bangku kelas 5 SD, Nur sudah berani pergi ke kota kabupaten seorang diri untuk mencari obat bagi bapaknya yang sakit.

Keluarga Nurmas

Keluarga Nurmas terdiri dari bapak, mamak, dan dirinya sendiri. Bapaknya pernah menjadi bagian dari kelompok komunis, namun setelah mengalami peristiwa tragis, ia bertobat dan menikah dengan mamak. Keluarga ini hidup dalam kesederhanaan dan sering menghadapi berbagai kesulitan, namun mereka tetap saling mendukung dan berusaha untuk bertahan hidup.

Perjuangan Hidup Nurmas

Pendidikan dan Keseharian

Nurmas bersekolah di sebuah sekolah dasar di desanya. Kondisi sekolah tersebut sangat sederhana, bahkan para siswa tidak mengenakan alas kaki atau seragam. Meskipun demikian, Nur tetap semangat untuk belajar dan menjalani kesehariannya dengan penuh keceriaan.

BACA JUGA:   Review Buku "Kim Ji-Young, Born 1982"

Usaha untuk Bertahan Hidup

Pada suatu ketika, saat musim paceklik tiba, persediaan bahan makanan di rumah Nur habis. Mamaknya meminta Nur untuk menjual ikan di pasar dan membeli bahan dapur dengan hasil penjualan tersebut. Namun, Nur gagal melaksanakan tugas ini dan kehilangan uang yang seharusnya digunakan untuk membeli bahan makanan. Untuk membantu keluarganya, Nur kemudian memutuskan untuk membuka usaha menjual gorengan dan kopi di stasiun kereta yang berlokasi dekat kampung mereka.

Konflik dan Tantangan

Dendam Masa Lalu

Bapak Nurmas pernah menjadi bagian dari kelompok komunis, dan peristiwa tragis yang dialaminya membuat seseorang menyimpan dendam terhadapnya. Dendam tersebut akhirnya terbalaskan ketika Nurmas duduk di kelas 6 SD. Peristiwa ini menjadi salah satu titik balik dalam kehidupan Nur dan keluarganya.

Keberanian dan Keteguhan Hati

Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan konflik, Nurmas tetap menunjukkan keberanian dan keteguhan hati. Ia tidak pernah menyerah dalam menghadapi kesulitan dan selalu berusaha untuk membantu keluarganya. Sikap inilah yang membuat Nurmas dijuluki sebagai "si anak cahaya" oleh penduduk kampungnya.

Pesan Moral

Novel "Si Anak Cahaya" mengandung banyak pesan moral yang dapat diambil oleh pembaca. Salah satunya adalah pentingnya keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Selain itu, novel ini juga mengajarkan tentang pentingnya keluarga dan dukungan antar anggota keluarga dalam menghadapi kesulitan.

Penutup

"Si Anak Cahaya" adalah sebuah novel yang menginspirasi dan penuh dengan nilai-nilai kehidupan. Melalui kisah Nurmas, Tere Liye berhasil menggambarkan kehidupan sederhana di desa pada masa awal kemerdekaan Indonesia dengan sangat detail dan menyentuh hati. Bagi para pecinta karya Tere Liye, novel ini tentu menjadi salah satu bacaan yang wajib untuk dinikmati.

BACA JUGA:   Membuka Gerbang Kata: Review Contoh Kalimat Belajar Membaca Anak TK

: Gramedia
: Goodreads
: Kompasiana

Also Read

Bagikan: