Pengantar
Novel "Kata" karya Nadhifa Allya Tsana, yang lebih dikenal dengan nama pena Rintik Sedu, adalah salah satu karya sastra yang berhasil menarik perhatian banyak pembaca di Indonesia. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2018 oleh Gagas Media dan telah mendapatkan banyak ulasan positif dari berbagai kalangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang novel "Kata", mulai dari sinopsis, karakter, tema, hingga gaya penulisan yang digunakan oleh penulis.
Sinopsis
"Kata" bercerita tentang kehidupan seorang gadis bernama Binta Dineschara yang hidup dalam keluarga yang tidak utuh. Ayahnya meninggalkan keluarganya tanpa alasan yang jelas, sementara ibunya menderita skizofrenia. Binta harus menghadapi berbagai masalah hidup yang membuatnya merasa hidupnya selalu berantakan. Ia adalah sosok yang sulit bergaul dan lebih memilih mengurus ibunya di rumah daripada bersosialisasi dengan teman-temannya.
Di tengah kesulitan hidupnya, Binta hanya memiliki satu teman dekat, Cahyo, yang sudah mengenal baik dirinya dan ibunya. Kehidupan Binta mulai berubah ketika ia bertemu dengan Nugraha, seorang mahasiswa arsitektur yang lebih senior darinya. Nugraha, atau Nug, adalah sosok yang sabar dan gigih, yang terus berusaha mendekati Binta meskipun sering ditolak.
Karakter dan Penokohan
Binta Dineschara
Binta adalah tokoh utama dalam novel ini. Ia digambarkan sebagai seorang mahasiswi ilmu komunikasi yang keras kepala, suka menyendiri, dan sulit berkomunikasi dengan orang lain. Binta adalah sosok yang sangat peduli dengan ibunya dan rela mengorbankan kehidupannya demi merawat sang ibu. Karakter Binta sangat kompleks dan penuh dengan konflik batin, terutama terkait dengan masa lalunya dan hubungannya dengan ayahnya.
Nugraha
Nugraha, atau Nug, adalah mahasiswa arsitektur yang menjadi teman dekat dan kemudian kekasih Binta. Nug digambarkan sebagai sosok yang sabar, gigih, dan penuh perhatian. Ia terus berusaha mendekati Binta meskipun sering ditolak. Nug adalah sosok yang mampu melihat kebaikan dalam diri Binta dan selalu berusaha untuk membuatnya bahagia.
Cahyo
Cahyo adalah satu-satunya teman dekat Binta di kampus. Ia sudah mengenal Binta dan ibunya dengan baik dan selalu ada untuk mendukung Binta dalam menghadapi berbagai masalah hidup. Cahyo adalah sosok yang setia dan selalu siap membantu Binta kapan pun ia membutuhkan.
Tema dan Pesan Moral
Cinta dan Pengorbanan
Salah satu tema utama dalam novel "Kata" adalah cinta dan pengorbanan. Binta harus menghadapi berbagai masalah hidup dan mengorbankan banyak hal demi merawat ibunya yang menderita skizofrenia. Hubungan Binta dengan Nugraha juga penuh dengan pengorbanan, di mana Nug terus berusaha mendekati Binta meskipun sering ditolak.
Keluarga dan Hubungan
Novel ini juga mengangkat tema tentang keluarga dan hubungan. Binta harus menghadapi kenyataan bahwa ayahnya meninggalkan keluarganya tanpa alasan yang jelas, sementara ibunya menderita penyakit mental. Hubungan Binta dengan ibunya sangat erat dan penuh dengan kasih sayang, meskipun sering kali penuh dengan tantangan.
Penerimaan Diri
Tema lain yang diangkat dalam novel ini adalah penerimaan diri. Binta harus belajar menerima dirinya sendiri dan masa lalunya yang penuh dengan luka. Ia juga harus belajar untuk membuka diri dan menerima cinta dari orang lain, terutama dari Nugraha.
Gaya Penulisan
Narasi yang Mengalir
Nadhifa Allya Tsana menggunakan gaya penulisan yang mengalir dan mudah dipahami. Narasi dalam novel ini sangat detail dan mampu menggambarkan perasaan dan pikiran para tokoh dengan sangat baik. Pembaca dapat merasakan emosi yang dialami oleh Binta dan tokoh-tokoh lainnya melalui narasi yang kuat dan mendalam.
Dialog yang Realistis
Dialog dalam novel "Kata" juga sangat realistis dan menggambarkan percakapan sehari-hari dengan sangat baik. Dialog-dialog ini membantu membangun karakter dan hubungan antara tokoh-tokoh dalam novel. Pembaca dapat merasakan kedekatan antara Binta dan Nugraha melalui percakapan mereka yang penuh dengan emosi dan kejujuran.
Penggunaan Bahasa yang Indah
Salah satu kelebihan dari novel ini adalah penggunaan bahasa yang indah dan puitis. Nadhifa Allya Tsana mampu menggambarkan perasaan dan suasana dengan sangat baik melalui penggunaan bahasa yang kaya dan penuh dengan metafora. Hal ini membuat pembaca dapat merasakan kedalaman emosi yang dialami oleh para tokoh dalam novel.
Penerimaan dan Ulasan
Respon Pembaca
Novel "Kata" mendapatkan banyak respon positif dari pembaca. Banyak yang memuji gaya penulisan Nadhifa Allya Tsana yang indah dan mampu menggambarkan perasaan dengan sangat baik. Pembaca juga merasa terhubung dengan karakter Binta dan perjalanannya dalam menghadapi berbagai masalah hidup.
Kritik dan Saran
Meskipun mendapatkan banyak pujian, novel ini juga mendapatkan beberapa kritik. Beberapa pembaca merasa bahwa alur cerita terkadang terlalu lambat dan beberapa bagian terasa berulang. Namun, secara keseluruhan, novel ini tetap dianggap sebagai salah satu karya sastra yang layak dibaca dan memberikan banyak pelajaran berharga.
Kesimpulan
Novel "Kata" karya Nadhifa Allya Tsana adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan emosi dan pesan moral. Melalui karakter Binta, Nugraha, dan Cahyo, pembaca diajak untuk merenungkan tentang cinta, pengorbanan, keluarga, dan penerimaan diri. Dengan gaya penulisan yang indah dan narasi yang kuat, novel ini berhasil menarik perhatian banyak pembaca dan mendapatkan banyak ulasan positif.
: Kompasiana
: Andayani Rhani
: Mimbar Untan