Ulasan Novel "Salah Pilih" oleh Nur Sutan Iskandar

Dewi Anggraini

Latar Belakang Penulis dan Novel

Nur Sutan Iskandar adalah salah satu sastrawan terkemuka dari angkatan Balai Pustaka. Beliau telah menulis lebih dari 80 judul buku, dan salah satu karyanya yang paling terkenal adalah novel "Salah Pilih" yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1928. Novel ini menggambarkan kehidupan sosial masyarakat Minangkabau pada masa itu, yang sangat dipengaruhi oleh adat istiadat dan norma-norma sosial yang ketat.

Sinopsis Singkat

"Salah Pilih" mengisahkan tentang Asri dan Asnah, dua saudara angkat yang dibesarkan bersama sejak kecil. Ibu Asri, yang telah menjanda, mengasuh Asnah seperti anak kandungnya sendiri. Ketika dewasa, Asnah mulai menyimpan perasaan cinta terhadap Asri, namun perasaan ini harus ia pendam karena pernikahan sesuku tidak diperbolehkan menurut adat mereka. Asri kemudian memilih untuk menikahi Saniah, seorang gadis cantik dari keluarga kaya. Konflik dan drama pun terjadi ketika Saniah merasa cemburu dan iri terhadap Asnah.

Tema dan Pesan Moral

Tema utama dalam novel ini adalah cinta dan pengorbanan. Asnah harus mengorbankan perasaannya demi kebahagiaan Asri dan demi mematuhi adat istiadat yang berlaku. Novel ini juga menyoroti bagaimana adat dan norma sosial dapat mempengaruhi kehidupan pribadi seseorang, sering kali menyebabkan konflik batin dan penderitaan.

Karakter dan Pengembangan

Asri

Asri adalah karakter utama pria dalam novel ini. Ia digambarkan sebagai sosok yang bertanggung jawab dan patuh terhadap ibunya. Namun, keputusan Asri untuk menikahi Saniah tanpa mengenal kepribadiannya lebih dalam menunjukkan kelemahan dalam penilaiannya.

Asnah

Asnah adalah karakter yang penuh dengan pengorbanan. Meskipun ia mencintai Asri, ia memilih untuk menyembunyikan perasaannya dan mendukung keputusan Asri untuk menikahi Saniah. Karakter Asnah menggambarkan keteguhan hati dan kesetiaan terhadap keluarga.

BACA JUGA:   Review Novel "Sitti Nurbaya"

Saniah

Saniah adalah karakter antagonis dalam novel ini. Ia digambarkan sebagai sosok yang cantik namun penuh dengan rasa iri dan cemburu. Sikapnya yang negatif terhadap Asnah menambah konflik dalam cerita.

Konflik dan Penyelesaian

Konflik utama dalam novel ini adalah cinta terpendam Asnah terhadap Asri dan pernikahan Asri dengan Saniah. Konflik ini diperparah oleh sikap Saniah yang cemburu dan iri terhadap Asnah. Penyelesaian konflik ini terjadi ketika Asri akhirnya menyadari perasaannya terhadap Asnah dan memutuskan untuk memperbaiki hubungan mereka.

Gaya Penulisan dan Bahasa

Nur Sutan Iskandar menggunakan gaya penulisan yang sederhana namun penuh dengan emosi. Bahasa yang digunakan dalam novel ini mencerminkan kehidupan masyarakat Minangkabau pada masa itu, dengan penggunaan istilah-istilah adat yang khas. Gaya penulisan ini membuat pembaca dapat merasakan suasana dan konflik yang dialami oleh para karakter.

Relevansi Sosial dan Budaya

Novel "Salah Pilih" tidak hanya menggambarkan kisah cinta dan pengorbanan, tetapi juga memberikan gambaran tentang kehidupan sosial dan budaya masyarakat Minangkabau pada awal abad ke-20. Adat istiadat yang ketat dan norma-norma sosial yang berlaku pada masa itu sering kali menyebabkan konflik dan penderitaan bagi individu yang terlibat. Novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana adat dan norma sosial dapat mempengaruhi kehidupan pribadi seseorang.

Penerimaan dan Kritik

Novel "Salah Pilih" mendapat sambutan yang baik dari pembaca dan kritikus sastra. Banyak yang memuji penggambaran karakter dan konflik yang realistis serta gaya penulisan yang emosional. Namun, ada juga yang mengkritik novel ini karena dianggap terlalu melodramatis dan klise dalam penggambaran konflik cinta dan pengorbanan.

Kesimpulan

Meskipun "Salah Pilih" adalah novel yang ditulis hampir seabad yang lalu, tema dan konflik yang diangkat masih relevan hingga saat ini. Novel ini memberikan gambaran yang mendalam tentang bagaimana adat dan norma sosial dapat mempengaruhi kehidupan pribadi seseorang dan bagaimana cinta dan pengorbanan dapat menjadi sumber konflik dan penderitaan. Dengan gaya penulisan yang sederhana namun penuh emosi, Nur Sutan Iskandar berhasil menciptakan sebuah karya yang tetap menarik untuk dibaca hingga saat ini.

BACA JUGA:   Review Novel Para Bajingan yang Menyenangkan by Puthut EA

: Goodreads
: Kompasiana
: Mustakim.org
: Tulismenulis.com

Also Read

Bagikan: